Kisah Wagub Djarot Ditegur Anak Saat Merokok
- VIVA.co.id/ Filzah Adini Lubis
VIVA.co.id – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, setiap sekolah harus terus menanamkan kepada anak-anak, agar bisa mendorong kepekaannya terhadap kebersihan di lingkungannya.
Hal itu disampaikan Djarot dalam sambutan di acara Dokter Kecil Award 2016 yang digagas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta, Minggu 2 Oktober 2016.
Menurutnya, setiap orangtua juga pastinya akan terpacu, apabila melihat anak-anaknya bisa menjaga kebersihan seperti dalam hal membuang sampah. Djarot mengaku pernah ditegur anaknya di rumahnya, apabila melihat dia membuang sampah sembarangan.
"Orangtua nurut sama anaknya, malu sama anaknya. Kalau saya buang sampah sembarangan, dibilangin sama anak saya, 'Yah kok buang sampah sembarangan'. Cuci tangan diingatkan anak malunya setengah mati. Kita didik anak kita, untuk bisa menyehatkan bangsa. Peduli kepada lingkungan sekitarnya," kata Djarot dalam sambutannya.
Bahkan, ia pun sebagai perokok aktif, mengaku sering ditegur anaknya. Dia mengaku sangat malu, ketika diminta anaknya untuk mematikan rokok tersebut. Djarot tidak menampik, jika terkadang pesan kebaikan yang disampaikan anak memang sangat mengetuk hati orangtua.
"Saya ini perokok ya, begitu anak saya bilang jangan merokok, matikan semua. Anak-anak bisa mengetuk hati orangtua. Begitu anak yang ngomong langsung. Namun, jika kita ngomong sesama pasti akan berantem," kata dia.
Dalam acara ini, Djarot meminta, agar peran para dokter kecil diperbanyak supaya bisa diterjunkan di sekolah dan di lingkungannya masing-masing. Hal tersebut, kata dia, bisa membantu memberikan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan.
"Didik anak-anak kecil ini bisa menyehatkan bangsa, termasuk di lingkungan masing-masing," katanya. (asp)