Pemerintah Akui Tak Rawat Jembatan di Jakarta
- VIVA.co.id / Mohammad Yudha Prasetya
VIVA.co.id – Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Arie Setiadi Moerwanto, berjanji mengevaluasi kelayakan seluruh jembatan penyeberangan orang (JPO). Ini baru dilakukan pasca kejadian robohnya jembatan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
"Terkait dengan kejadian yang baru terjadi, kita tidak saling menyalahkan. Tapi kami akan mengevaluasi bagaimana keamanan JPO-JPO yang ada saat ini. Karena ini kesalahan kita maka semua ke depannya akan kita perbaiki," kata Arie di kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Rabu 28 September 2016.
Arie menekankan pentingnya aspek pemeliharaan JPOÂ karena BMKG telah memberikan peringatan kepadanya mengenai kondisi cuaca yang cukup ekstrem akhir-akhir ini.
"Pemeliharaan merupakan aspek penting karena kami sudah mendapat warning dari BMKG bahwa sekarang ini intensitas angin dan curah hujan makin tinggi," ujarnya.
Ketika ditanya apakah sebenarnya pemasangan reklame iklan diperbolehkan di JPO-JPO tersebut, Arie mengaku jika hal tersebut memang diizinkan. Namun, penentuan ini harus dilakukan sejak awal, saat JPO tersebut didesain dan dirancang sebelum pembangunannya.
“Pemasangan reklame tidak di, tapi harus didesain sejak awal. Yang banyak itu kan di lokasi yang strategis tapi (reklame iklannya) ditempel di bagian non-struktur dari jembatan tersebut. Jadi harus didesain sejak awal dan harus dipasang dengan benar," ujarnya.
Dia menjelaskan, kedepan, pemiliharaan jembatan akan dimaksimalkan. “Tapi saya akui memang ini kekurangan pihak kita, dan sekarang kita melihat ke depan untuk memperbaiki hal tersebut," kata Arie.