Stabilkan Harga, DKI Bangun Pasar Perkulakan
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVA.co.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, berencana membangun pasar perkulakan atau pasar penyuplai bahan kebutuhan pokok dalam partai besar.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan, pasar itu akan berfungsi menjadi stabilisator harga dan akan menyuplai para pedagang kecil di 154 pasar tradisional di DKI Jakarta.
"Kita menyediakan bahan kebutuhan pokok dengan harga yang murah daging, termasuk telur, beras, gula, dan itu nanti akan menyuplai ke seluruh DKI Jakarta," kata Djarot, usai menggelar rapat Tim Media Gerakan Kelautan Pangan di Balai Kota, Jakarta, Rabu 28 September 2016.
Menurut Djarot, harga pangan, atau sembilan bahan pokok (sembako) di Provinsi DKI Jakarta kerap menjadi acuan harga nasional. Dengan adanya pasar itu, diharapkan dapat menekan harga bahan pokok kepada konsumen.
"Harga pangan itu kan menyangkut masalah persepsi. Kalau harga pangan misalnya harga bawang di Kramat Jati satu kilogram Rp30 ribu, maka harga di Cipinang satu kilogram Rp30 ribu, semuanya harus ikut," kata dia.
Selain itu, pasar perkulakan juga akan menjadi pelindung bagi petani lokal, agar tidak menjual hasil pertaniannya kepada penadah dengan harga yang sangat murah.
"DKI berkomitmen untuk memberikan proteksi perlindungan kepada produsen dalam bentuk memberikan kepastian harga supaya nilai lebih dari penghasil pertanian itu jatuh kepada petani, bukan ke mafia-mafia," kata dia.
Rencanya pasar perkulakan akan mulai dibangun tahun 2017 di daerah Kramat Jati, Jakarta Timur. (asp)