Ahok Disebut Jadi Gubernur Kecelakaan Demokrasi
- Danar Dono - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Massa pengunjuk rasa di Patung Kuda, Jakarta Pusat, menyebut penunjukan Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta menggantikan Joko Widodo, sebuah kecelakaan demokrasi.
"Jadinya Ahok sebagai gubernur DKI, merupakan sebuah bentuk kecelakaan demokrasi, ini harus dihentikan, jangan terulang lagi," ujar Hendy, salah seorang peserta aksi, Kamis 22 September 2016.
Massa pengunjuk rasa menilai, sosok Ahok sebagai gubernur yang keras dan kasar tak dapat mengayomi warga DKI. Mereka menganggap Ahok sebagai pejabat daerah yang minim akhlak, serta menjadi sumber masalah bagi seluruh rakyat kecil di Jakarta.
Ahok dinilai tak konsisten dengan pendiriannya yang berubah-ubah antara menolak cuti dan meminta cuti. "Dulu minta cuti dan sekarang tolak cuti kampanye, ini kan munafik," ujar Hendy.
Selain berorasi, puluhan massa ini juga sempat membubuhkan cap jempol darah dalam sebuah poster besar. Cap jempol darah itu adalah simbolisasi massa menolak Ahok untuk jadi gubernur DKI lagi di periode mendatang. (asp)