Ahok Bersyukur Jadi Perwujudan 'Bhinneka Tunggal Ika'
- ANTARA FOTO/Rosa Panggabean
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengaku senang dicalonkan oleh empat partai besar – yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Golongan Karya (Golkar), Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Nasdem – menjadi petahana di Pilkada 2017. Bagi dia, dukungan dari empat partai politik itu merupakan salah satu pertanda tercapainya cita-cita para pendiri bangsa Indonesia, yaitu bersatu tanpa memikirkan ras dan etnis.
Ahok, sapaan akrab Basuki, berasal dari etnis Tionghoa dan beragama Kristen Protestan. Namun, hal itu tidak menghalangi empat partai politik untuk mendukungnya menjadi kepala daerah di Ibu Kota Jakarta. Ahok bersyukur ditakdirkan menjadi salah satu perwujudan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika,” atau berbeda-beda tapi satu jua.
"Saya bersyukur saya ditakdirkan untuk menentukan apakah bangsa ini bisa menerima (semboyan) dalam lambang Pancasila, atau tidak," ujar Ahok di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu, 21 September 2016.
Menurut Ahok, jika ia kemudian memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 bersama Djarot Saiful Hidayat, maka menurutnya, bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang lebih hebat dari bangsa Amerika Serikat. Rakyat Indonesia secara umum dan rakyat Jakarta secara khusus, secara demokratis memilih pemimpin mereka atas dasar kinerja, bukan atas dasar lain seperti suku, agama, dan ras.
"Indonesia akan lebih hebat dari Amerika [Serikat]," ujar Ahok.
Senada dengan Ahok, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, mengatakan rakyat Jakarta akan memilih Ahok-Djarot di Pilkada DKI 2017 karena keduanya telah terbukti cakap memimpin Ibu Kota. Rakyat tidak akan menjadikan latar belakang etnis keduanya sebagai bahan pertimbangan untuk memilih.
"Masyarakat tentu memberi penilaian obyektif bahwa kinerja mereka berdua memberi harapan," ujar Paloh.
(ren)