Firasat Djarot Sebelum Diduetkan dengan Ahok
- VIVA.co.id/Danar Dono
VIVA.co.id – Ketua Bidang Keanggotaan dan Organisasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat mengaku sudah mempunyai firasat khusus akan dipilih sebagai calon Wakil Gubernur DKI, mendampingi Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok, sejak dirinya dimasukkan sekolah partai oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
"Terasanya itu ketika ditugaskan ikut sekolah partai. Merasa ada sinyal. Karena ikut sekolah partai belum tentu loh dipilih, ada lagi beberapa yang coret namanya. Di situ sinyal kuatnya," kata Djarot, Rabu, 21 September 2016.
Di sisi lain, Djarot menceritakan, sebelum diputuskannya hasil usungan calon wakil kepala daerah DKI PDI Perjuangan, Selasa, 20 September 2016, disebutkan Djarot Saiful Hidayat, dirinya mengaku kaget.
Karena, ketika dirinya menghubungi salah seorang temannya di Bali, yang mendampingi ketua umum, Enriko memberinya selamat terpilih sebagai calon.
"Saya kaget. Saya diberitahu itu kemarin. Saya di kantor di Balai Kota. Ditelepon oleh teman di Bali yang dampingi (Ibu Mega), saya sebut saja namanya Enriko. Kata dia 'selamat ya mas'," kata Djarot.
Mantan Wali Kota Blitar itu mengetahui bocoran dirinya menjadi calon pasangan DKI pada Pemilihan Kepala Daerah 2017 mendatang sekitar pukul 10.00 WIB. Diawali dengan menanyakan kapan ketua umum kembali ke Jakarta.
"Sekitar jam 10-an gitulah. Saya cuma mau tanya sebetulnya, Ibu Mega kapan balik ke Jakarta. Terus dimarahin sama Pak Enriko, 'kok tanyanya itu. Tanya dong siapa yg dipilih'," ujarnya.
(mus)