Ahli Toksikologi Australia Ragu Mirna Tewas Akibat Sianida
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA.co.id – Ahli toksikologi dari Australia, Michael Robertson, meragukan masuknya racun sianida ke dalam tubuh Wayan Mirna Salihin usai ia menenggak es kopi Vitenam di Kafe Olivier pada 6 Januari 2016. Michael menilai, racun sianida yang disebut ada dalam tubuh Mirna masuk sebelum ia menenggak es kopi Vietnam di sana.
Sebab, berdasarkan berkas kematian Mirna yang ia periksa, didapati Mirna meninggal setelah minum es kopi Vietnam, namun sampel cairan lambung yang diambil 70 menit setelah Mirna tewas menyatakan negatif sianida.
Bukan hanya itu, ia juga mendapati adanya laporan pemeriksaan jika kadar sianida dalam lambung Mirna hanya ditemukan sebanyak 0,2 miligram perliter, tiga hari setelah hari kematiannya. Lalu, ada pula laporan yang menyatakan Mirna diberi formalin sejak hari pertama kematian.
"Saya tidak yakin kapan sianida dimasukkan, jadi bisa sebelum diminum atau setelah diminum," kata Michael dalam sidang pengadilan kasus pembunuhan atas Mirna dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu 21 September 2016. Michael dihadirkan sebagai saksi ahli oleh tim kuasa hukum Jessica, yang dipimpin Otto Hasibuan.
Menurut Michael, dalam lambung Mirna seharusnya ditemukan racun sianida dalam jumlah besar, apabila benar racun masuk lewat mulut yang disebut-sebut berasal dari es kopi Vietnam yang diminumnya.
"Karena perubahan setelah kematian, atau terbentuk setelah kematian," kata dia.
Maka dari itu, kata dia, adanya 0,2 miligram perliter racun sianida dalam jaringan lambung Mirna, kemungkinan terbentuknya karena setelah kematian, yang disebabkan oleh reaksi bakteri di dalam tubuh.
"Mungkin karena bakteri di dalam lambung, maka hal tersebut bisa mengakibatkan terbentuknya sianida setelah kematian," kata dia.
(ren)