Ahok Klaim Telah Jalankan Ideologi PDIP Selama Jadi Gubernur
- VIVA.co.id/Fajar Ginanjar Mukti
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan 'Dasa Prasetya' atau arah umum perjuangan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam menerapkan ideologi Pancasila, telah ia terapkan sejak lama.
Ahok, sapaan akrab Basuki, bersama bekas rekannya, mantan Gubernur DKI Joko Widodo yang merupakan kader PDIP, berpedoman kepada Dasa Prasetya dalam menjalankan tugas mereka sebagai kepala daerah sejak terpilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2012.
"Dari dulu udah jalanin. Kontrak politik dengan Pak Jokowi dulu. Prinsipnya (kepala daerah yang menjalankan Dasa Prasetya), mesti taat Pancasila, standarnya 10 (poin) itu," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Rabu, 21 September 2016.
Untuk itu, ia tidak merasa berkeberatan saat Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, memberi syarat ia dan pasangannya di Pilkada DKI 2017, Djarot Saiful Hidayat, kembali berpedoman pada Dasa Prasetya jika ingin diusung PDIP.
Menurut Ahok, Mega ingin calon kepala daerah yang diusung PDIP menjalankan ideologi yang lahir dari pemikiran ayahnya yang sekaligus proklamator Indonesia, Soekarno, dalam menyejahterakan rakyat. "Bu Mega jelas. Di dalam konsepnya, dia ingin Pancasila benar-benar dijalankan," ujar Ahok.
Lebih lanjut Ahok mengatakan, tingkat kepuasan warga Jakarta saat ini terhadap kepemimpinan dirinya dan Djarot cukup tinggi. Hal itu diketahui melalui hasil survei sejumlah lembaga. Menurut Ahok, kondisi itu menjadi salah satu pertimbangan PDIP memutuskan untuk mengusung dia dan Djarot.
Hal yang sama, tidak terjadi pada tahun 2012. Saat itu, wacana pengusungan pasangan petahana Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli oleh PDIP sempat menghangat. Namun, karena tingkat kepuasan warga Jakarta kepada petahana saat itu tidak setinggi sekarang, PDIP akhirnya menjatuhkan pilihan pada pasangan Jokowi - Ahok di Pilkada DKI 2012.
"Kalau sekarang, tingkat kepuasan kepada kami tinggi," ujar Ahok.
(mus)