Ahli Psikolog: Semua Punya Potensi Jadi Pembunuh Mirna
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA.co.id – Saat dimintai pendapat ,siapa yang paling berpotensi sebagai pelaku pembunuhan Wayan Mirna Salihin, ahli psikologi Agus Mauludin menjawab bahwa semua orang berpotensi menjadi pelaku, bukan hanya Jessica. Hal ini, karena ada tiga orang yang berada saat proses Mirna meregang nyawa.
"Saya ini psikolog, saya juga konsultan, di mana kita banyak belajar business process. Kalau saya ditanya siapa yang berpotensi? Yang ada di proses (kematian Mirna) itu, berpotensi (jadi pembunuh)," kata Agus, saat menjadi saksi ahli di persidangan ke-22 pembunuhan Wayan Mirna Salihin di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin malam, 19 September 2016.
Otto Hasibuan, kuasa hukum Jessica, kemudian menceritakan jawaban Psikolog Universitas Indonesia (UI), Sarlito Wirawan Sawono. Ketika Sarlito ditanyakan hal serupa, ia langsung menjawab bahwa Jessica adalah orang yang paling berpotensi.
Menurut Sarlito, Bon Juwita, atau Hani merupakan orang pertama yang paling tidak berpotensi. Hal ini, menurutnya, karena Hani baru datang bersama Mirna, saat minuman sudah dipesan.
Rangga yang berprofesi sebagai barista, juga dinilai tidak mungkin membuat Mirna tewas, karena proses peracikan kopi sudah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dan meracik kopi dalam waktu singkat di tengah keadaan terbuka.
"Jawaban Sarlito, Agus juga enggak mungkin, karena semua gerakannya terlihat CCTV dan semua berjalan sesuai SOP diantar depan Jessica. Sedangkan Jessica, patut diduga menjatuhkan (racun), karena berpeluang punya waktu yang lama, yakni 51 menit dan terlihat beberapa kali Jessica berupaya memegang gelas walaupun sempat ditutupi paper bag," kata Otto.
"Pendapat Anda soal jawaban Sarlito gimana?" tanya Otto
"Saya mau sampaikan bahwa yang terlibat di proses itu potensial. Dari keterangan saya, bapak yang simpulkan sendirilah," jawab Agus. (asp)