Pengakuan Alice, Wanita yang Foto Bareng Krishna Murti
- ANTARA/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id – Alice Wara menjadi buah bibir publik. Foto Alice tersebar dan dikaitkan dengan isu penganiayaan yang dilakukan Komisaris Besar (Kombes) Krishna Murti.
Terkait hal tersebut, akhirnya Alice angkat bicara. Dengan tegas dia menyatakan bahwa foto dia yang mengalami luka lebam dan diperban itu bukan akibat penganiayaan dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan Wakapolda Lampung itu.
"Hari ini, saya Alice Wara ingin menyampaikan sekaligus mengklarifikasi ke publik terkait berita yang sudah telanjur beredar di luar (media dan sosmed), bahwa Bapak Krishna Murti melakukan penganiaayaan terhadap perempuan yang di dalamnya memuat foto-foto saya. Sekaligus video anak saya bersama Bapak Krishna Murti," ujar Alice dalam siaran persnya, Senin, 19 September 2016.
Dia pun mengaku memang sempat bertemu dengan Krishna Murti sebanyak tiga kali. Saat itu Krishna Murti masih menjabat sebagai Dir Reskrimum Polda Metro Jaya.
"Dua kali di kantor (Krishna Murti) dan satu kali di Hotel Aston pada hari tanggal yang saya lupa," katanya.
Dalam pertemuan dengan Krishna, Alice tidak sendiri. Dia bersama anak dan dua temannya.
"Dalam pertemuan di kantornya, saya mengadukan masalah saya pribadi yang terganggu dengan teror-teror yang menimpa saya," ujarnya.
Alice mengaku mengenal Krishna Murti melalui akun media sosial Facebook.
"Saya ngikutin kegiatan-kegiatan dia di Facebook. Makanya saya konfirmasi minta bantuan ke Pak Krishna. Saya hubungi lewat inbox, 'Pak saya boleh konsultasi masalah saya' dan saya ini sering diteror. Pak Krishna bilang, ‘ya oke kamu datang ke kantor saya, ini (nomor) HP saya, kalau kamu sudah di kantor hubungi saya’," katanya.
Dalam pertemuan kedua, Alice meminta lagi kepada Krishna tentang masalah yang dihadapinya, dan dia bersedia membantu.
Selanjutnya, pertemuan ketiga di Hotel Aston, saat Krishna melakukan kegiatan pertemuan dengan seluruh anggota reserse. "Saat di Aston, saya tidak sendiri dan ada orang lain. Saat itu saya sekali lagi menyatakan bahwa teror masih ada, salah satunya rumah saya di congkel orang," ujarnya.
Panggil papa
Sementara itu, Alice menjelaskan jika video yang beredar anaknya memanggil Krishna dengan sebutan papa hanyalah guyonan semata. Sebab, diakuinya jika anaknya itu tengah belajar berbicara.
"Saya tegaskan bahwa rekaman dan foto yang saya buat terhadap anak saya bukan untuk memeras Pak Krishna atau untuk niat jahat apapun," ujarnya.
Setelah foto tersebar, dia mengaku berinisiatif datang ke Paminal Divisi Propam Polri untuk memberikan klarifikasi pada Jumat, 17 September 2016, ditemani keluarganya.
"Yang lebih fokus (pemeriksaan Paminal) ke video itu, karena kata 'papa' kan. Itu video iseng malah tersebar, disalahgunakan orang, tapi saya sama Pak Krishna enggak ada hubungan apa-apa," kata Alice.
Alice sendiri mengaku heran mengapa video tersebut sampai jatuh ke tangan Paminal Divisi Propam Polri. Sebab, video tersebut tidak pernah dia unggah di akun media sosialnya, tetapi tersimpan di handphone pribadinya.
"Kemudian saya kerampokan. Saya dicegat satu motor yang ditumpangi tiga orang di Medan Satria, Bekasi sekitar November-Desember 2015. Saat itu, malam jam 00.00-00.30 WIB saya keluar sama anak saya mau cari makan lalu dicegat. Katanya saya nabrak kucing kemudian saya turun, di situ langsung dirampok," ucapnya.
Saat itu, handphone Alice yang berisikan video tersebut diambil pelaku, berikut uang Rp30 juta di tasnya. Alice sempat melaporkan kasus ini ke Polsek Medan Satria, pada saat itu.
Dengan klarifikasi ini, dia berharap semua isu penganiayaan terhadap selesai sampai sini dan tidak diperpanjang lagi.
"Kasihan keluarga saya, anak saya juga. Pak Krishna dan keluarganya juga pasti terganggu. Saya sudah jelaskan semuanya dan saya tegaskan tidak ada kaitan sama sekali dengan Pak Krishna," katanya.
Dia pun meminta maaf kepada Krishna dan keluarga, akibat dampak dari isu ini luar biasa. Alice yakin keluarga Krishna dan Polri terganggu.
"Semoga nama baik Pak Krishna bisa dipulihkan dan sekali lagi saya meminta maaf kepada beliau dan keluarganya serta kepada Polri. Dan tentunya nama baik saya dan keluarga saya," ujarnya. (ase)