Jelang Pilkada 2017, Rizal Sebut Elektabilitas Ahok Drop
- VIVA.co.id/ Moh Nadlir
VIVA.co.id – Perang antar kandidat bakal calon Gubernur DKI Jakarta kian memanas. Kini, giliran Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Rizal Ramli yang mencoba mengungkapkan fakta.
Ia menyatakan, partai politik yang mengusung petahana (kandidat dari partai yang masih memegang jabatan kekuasaan), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, maju Pilkada 2017 mendatang kini menyesal. Ini lantaran partai politik terlalu cepat mendukung orang nomor 1 DKI Jakarta itu.
Alasannya, kata Rizal, tak lain karena elektabilitas Ahok yang tadinya masih di atas 60-an persen, kini semakin turun sampai 40-an persen, tergerus elektabilitas calon lain Gubernur DKI lainnya.
"Jadi memang (elektabilitas) petahana masih tinggi, tapi dalam proses merosot, dalam proses down. Elektabilitas petahana sekarang sekitar 40 persen, itu bahaya," kata Rizal tanpa menyebut sumber survei turunnya elektabilitas Ahok.
Rizal pun menilai, petahana harus di atas 60 persen, banyak yang tadinya dukung di awal tiba-tiba menyesal, terlalu cepat mendukungnya.
Saat ditemui di kediamannya, Jalan Tebet Barat Dalam 5, Jakarta Selatan, Minggu 18 September 2016, Riza juga beranggapan, partai politik yang mengusung Ahok pasti ingin calon yang mereka dukung elektabilitasnya naik. Itu agar, partai politiknya terkena efek dari calon yang diusungnya.
"Tapi kalau dia (partai politik) memilih petahana yang on the way down, sedang merosot, partai-partai ini juga akan terkena dampaknya," ujar mantan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman tersebut.
Meski demikian, Rizal berujar, calon petahana masih lebih banyak keunggulannya, misalnya populer, selalu diliput media, dan sumber dana yang kuat.
"Namanya petahana punya kekuatan, sudah dikenal, media cover terus, backing keuangan kuat sekali," ujar Rizal.
Untuk itu kata Rizal, partai politik yang ingin melawan Ahok harus betul-betul mencari cara untuk mengalahkan mantan Bupati Belitung Timur itu. Jika tidak, partai partai politik yang akan lawan hanya akan buang-buang tenaga melawan Ahok.
"Partai-partai (yang lawan Ahok) harus betul-betul teliti untuk mengalahkan petahana. Kalau tidak partai-partai ini seperti buang kartu, padahal ada yang punya kartu bagus."
"Karena mencalonkan calon yang ecek-ecek susah dapat dukungan dari rakyat, itu buang kartu buang uang," terang Rizal.