Sandiaga Uno Klaim 60 Persen Warga DKI Tak Mau Dipimpin Ahok
- VIVA.co.id/ Irwandi Arsyad
VIVA.co.id – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 memasuki tahapan proses pendaftaran pasangan calon pada 21-23 September 2016. Suasana panas menjelang suksesi demokrasi terbesar di DKI Jakarta pun sudah mulai terasa.
Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menyebut, sudah hampir sekitar 60 persen warga DKI Jakarta tidak ingin dipimpin lagi oleh Gubernur DKI Jakarta petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau sapaan Ahok.
"Secara mayortitas sekarang sudah mendekati 60 persen warga masyarakat tidak memberikan kesempatan kepada Gubernur yang sekarang untuk terpilih kembali," kata Sandiaga saat usai program lari bersama warga di Kedoya, Jakarta Utara, Minggu 18 September 2016.
Sandiaga menolak menanggapi serangan yang pernah dilontarkan Ahok kepada dirinya. Ia menyatakan tak ingin meneruskan perdebatan melalui media.
"Saya lakukan waktu itu hanya menyambut baik ajakan beliau untuk transparansi penuh, tapi ternyata beliau tersinggung begitu saya ajukan transparansi jangan tanggung-tanggung. Rupanya beliau tidak menerima itu dan menyerang saya," ucapnya.
Sandiaga menyatakan sangat menghargai Ahok yang menjabat sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta. Dia menyambut positif sikap Ahok yang pernah berjanji akan transparan terkait dana kampanye. Dia menegaskan semua pernyataan Ahok akan bisa dibuktikan saat masa kampanye, yang akan dimulai pada bulan Oktober mendatang.
"Kalau beliau ingin membuktikannya saya senang sekali karena saya akan membuktikannya itu awal Oktober. Rencananya untuk harta akan saya laporkan, saya bisa pertanggungjawabkan sen per sen," ucapnya.
Selain itu, Sandiaga menegaskan, dirinya juga akan membuka sumber dana kampanye Pilkada DKI 2017.
"Saya juga akan buka dana kampanye selama setahun ini, dana kampanye dari mana dan digunakan untuk apa," ujarnya berjanji.
(mus)