Presiden Jokowi Diminta Netral di Pilkada DKI

Presiden Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Istana, Jakarta.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Rizal Ramli meminta Presiden Joko WIdodo untuk netral dalam menghadapi Pilkada DKI Jakarta. Sebab, akan berpengaruh juga pada popularitas Jokowi di mata publik.

Siap-siap, Oknum Jual Nama PPP Dukung Pramono-Rano Bakal Ditindak Tegas

"Popularitas Jokowi masih sangat tinggi. Persoalannya popularitas Ahok on the way down. Jokowi yes, Ahok no," kata Rizal di Warung Daun, Jakarta, Sabtu 17 September 2016.

Menurutnya, kalau Jokowi terlalu berpihak pada Ahok akan memberikan spiral yang menderek popularitas Jokowi ikut merosot. Karena itu, dalam pilkada ia meminta Jokowi bersikap sebagai negarawan.

Komisioner KPU Jakarta Dody Wijaya Dinilai Pemuda Paling Aktif Siapkan Pilkada 2024

"Jadi, sebagai bekas anak buah. Lebih bagus Jokowi bersikap negarawan. Siapa pun gubernur terpilih, pasti loyal sama Presiden. Tapi kalau Presiden terlalu cawe-cawe bela Ahok, akan menimbulkan pertanyaan ada apa," kata Rizal.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda menilai secara normatif Jokowi memang harus netral. Sebab, negara harus memastikan pilkada berlangsung baik secara kualitas dan hasilkan pemimpin yang baik.

Didukung Prabowo di Pilgub Jakarta? Pramono: Saya Sudah Berhubungan Baik dengan Beliau

"Tetapi, Presiden juga tokoh politik. Sulit dihindari ada komunikasi politik," kata Hanta pada kesempatan yang sama. (asp)

Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar

Kata Cak Imin soal Kader PKB Dukung Pramono di Pilgub Jakarta

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku belum mendengar kabar ada kader partainya yang mendukung pasangan calon Gubernur Jakar

img_title
VIVA.co.id
1 November 2024