Presiden Jokowi Diminta Netral di Pilkada DKI

Presiden Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Istana, Jakarta.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Rizal Ramli meminta Presiden Joko WIdodo untuk netral dalam menghadapi Pilkada DKI Jakarta. Sebab, akan berpengaruh juga pada popularitas Jokowi di mata publik.

KPUD Apresiasi Kerja Polri Karena Pilkada Jakarta Kondusif tanpa Gugatan ke MK

"Popularitas Jokowi masih sangat tinggi. Persoalannya popularitas Ahok on the way down. Jokowi yes, Ahok no," kata Rizal di Warung Daun, Jakarta, Sabtu 17 September 2016.

Menurutnya, kalau Jokowi terlalu berpihak pada Ahok akan memberikan spiral yang menderek popularitas Jokowi ikut merosot. Karena itu, dalam pilkada ia meminta Jokowi bersikap sebagai negarawan.

Kumpulan Foto Surat Suara yang Dicoret dengan Olok-olokan, Bukan Malah Dicoblos

"Jadi, sebagai bekas anak buah. Lebih bagus Jokowi bersikap negarawan. Siapa pun gubernur terpilih, pasti loyal sama Presiden. Tapi kalau Presiden terlalu cawe-cawe bela Ahok, akan menimbulkan pertanyaan ada apa," kata Rizal.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda menilai secara normatif Jokowi memang harus netral. Sebab, negara harus memastikan pilkada berlangsung baik secara kualitas dan hasilkan pemimpin yang baik.

Imam-Ririn Unggul 51,5 Persen, Tim Pemenangan Soroti Kendalanya

"Tetapi, Presiden juga tokoh politik. Sulit dihindari ada komunikasi politik," kata Hanta pada kesempatan yang sama. (asp)

Megawati Soekarnoputri di HUT PDI Perjuangan ke-52

Megawati Senang Pilkada Jakarta Dimenangi PDIP: Gue Tunjukin Silatnya!

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri merespons kemenangan pasangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024. Tentunya Megawati mengaku senang.

img_title
VIVA.co.id
11 Januari 2025