Presiden Jokowi Diminta Netral di Pilkada DKI

Presiden Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Istana, Jakarta.
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Rizal Ramli meminta Presiden Joko WIdodo untuk netral dalam menghadapi Pilkada DKI Jakarta. Sebab, akan berpengaruh juga pada popularitas Jokowi di mata publik.

15.000 Anak Abah Diklaim Bakal Kawal Suara Pramono-Rano

"Popularitas Jokowi masih sangat tinggi. Persoalannya popularitas Ahok on the way down. Jokowi yes, Ahok no," kata Rizal di Warung Daun, Jakarta, Sabtu 17 September 2016.

Menurutnya, kalau Jokowi terlalu berpihak pada Ahok akan memberikan spiral yang menderek popularitas Jokowi ikut merosot. Karena itu, dalam pilkada ia meminta Jokowi bersikap sebagai negarawan.

Usai Bertemu Anies, Pramono Pede Didukung 'Anak Abah' di Pilkada Jakarta

"Jadi, sebagai bekas anak buah. Lebih bagus Jokowi bersikap negarawan. Siapa pun gubernur terpilih, pasti loyal sama Presiden. Tapi kalau Presiden terlalu cawe-cawe bela Ahok, akan menimbulkan pertanyaan ada apa," kata Rizal.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda menilai secara normatif Jokowi memang harus netral. Sebab, negara harus memastikan pilkada berlangsung baik secara kualitas dan hasilkan pemimpin yang baik.

Instruksi Bahlil ke Kader Golkar: Kepung Jakarta!

"Tetapi, Presiden juga tokoh politik. Sulit dihindari ada komunikasi politik," kata Hanta pada kesempatan yang sama. (asp)

Calon gubernur nomor urut 2 Dharma Pongrekun

Profil Dharma Pongrekun, Kandidat Pilkada Jakarta yang Memiliki Jawaban Mengejutkan Saat Debat

Baru-baru ini debat ketiga Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta telah digelar, Minggu 17 November 2024. Masing-masing calon telah menjelaskan visi dan misi saat debat.

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024