Djarot: Jangan Ciptakan Perang SARA Jelang Pilkada DKI
- VIVA.co.id/M. Ali. Wafa
VIVA.co.id – Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengimbau agar ceramah keagamaan tidak disisipi dengan propaganda yang berkaitan dengan Suku Agama Ras dan Antargolongan (SARA).
Sebab, jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017, isu SARA itu dapat memicu konflik.
"Jakarta ujian bagi kita, karena seluruh Indonesia melihat ini. Isu SARA bisa digunakan sebagai sarana menciptakan konflik," kata Djarot usai memimpin rapat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Balai Kota, Jakarta, Jumat, 16 September 2016.
Menurut Djarot, dalam memilih pemimpin pemerintah, harusnya menggunakan ukuran tata pemerintahan yang baik, agar nanti hasilnya juga baik.
Jika memang tidak menyukai sosok seorang pemimpin, menurutnya, cukup dengan tidak memilih yang bersangkutan di pilkada nanti. Namun, isu SARA tu jangan diangkat untuk menyerang dan menyediakan alat provokasi menyerang fisik dan karakter.
"Kalau enggak suka jangan dipilih, mendingan begitu. Jangan menciptakan peperangan," katanya.
Dia pun mengimbau agar FKUB ikut berperan agar ikut menjaga situasi yang kondusif di Ibu Kota. Baik sebelum Pilkada digelar, hingga selesai, bahkan sampai Jakarta memiliki pemimpin periode 2017-2022. (ase)