Black Campaign di Medsos saat Pilkada Bakal Masuk Bui
- VIVA.co.id / Bayu Nugraha
VIVA.co.id – Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilgub) DKI Jakarta, polisi akan melakukan patroli Cyber. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya kampanye hitam (black campaign) jelang Pilkada. Jika ditemukan ada akun yang sengaja menyudutkan para calon, maka bakal masuk bui.
"Terkait di dunia maya, tentu Cyber Crime 1x24 jam akan patroli. Humas juga kita punya tim medsos akan melakukan deteksi dini terkait dengan maraknya black campaign kemudian yang berbau SARA," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono, kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat, 16 September 2016.
Dia mencontohkan, dalam beberapa kasus sudah melakukan pencegahan. Salah satunya kasus penganiayaan di Transjakarta yang menyebut kata Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Kami juga selalu mengantisipasi. Selalu respons beberapa kasus, terakhir ada kejadian pemukulan di Transjakarta itu juga kita segera respons. Kita enggak mau ini mengembang jadi masalah krusial dan SARA," ucapnya.
Terkait pendaftaran Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta pada 21-23 September 2016. Pihaknya sudah menggelar Operasi Mata Praja 2017.
"Sejak 19 September kemarin kita sudah menggelar Operasi Mata Praja 2017. Polda Metro Jaya sudah mengagendakan rangkaian kegiatan Pilkada DKI Jakarta. Pemilihan Gubernur ini sudah sesuai agenda yang kita mapping dan kita rencanakan operasinya. Kita sudah siapkan personel seperti tanggal 21-23 September ada pendaftaran calon partai akan kita lakukan pengamanan. Kita rapat koordinasi, deteksi dini kita harap enggak terjadi apa-apa," ujarnya.