Hasyim Siap Galang Dukungan untuk Cagub DKI dari Kader PDIP

Mantan Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU), Hasyim Muzadi.
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVA.co.id – Mantan Ketua Umum Nahdlatul Ulama (NU), Hasyim Muzadi, mendorong Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) agar berani mencalonkan kadernya sebagai gubernur DKI Jakarta pada pilkada tahun 2017.

Imam-Ririn Unggul 51,5 Persen, Tim Pemenangan Soroti Kendalanya

Menurut Hasyim, eksistensi PDIP sebagai partai wong cilik alias rakyat jelata akan semakin kukuh jika partai itu berani mengajukan kadernya sebagai calon gubernur Jakarta. Itu juga selaras dengan ajaran Proklamator sekaligus Presiden pertama Indonesia, Sukarno, yakni nasionalis-religius.

“Bung Karno menolak keras exploitation de l’homme par l’homme (eksploitasi manusia oleh manusia yang lain) yang hanya membuahkan exploitation de nation par nation (penindasan sebuah bangsa oleh bangsa yang lain),” kata Hasyim melalui keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id pada Kamis, 15 September 2016.

Anggota KPPS Meninggal Dunia Saat Bertugas di Jakarta Utara

PDIP sebagai penerus ajaran Bung Karno, kata Hasyim, jangan sampai membiarkan kekuatan modal mengendalikan politik. PDIP sebagai partai yang sedang berkuasa memiliki tanggung jawab moral yang besar untuk mencegah itu.

Hasyim bahkan terang-terangan menyatakan siap mendukung siapa pun kader PDIP yang dicalonkan sebagai gubernur DKI Jakarta untuk melawan petahana, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Usai Nyoblos Pilkada 2024, Raffi Ahmad: yang Belum Menang Harus Legowo

“Apabila benar PDIP mengusung kadernya sendiri, yang nasionalis, saya siap pasang badan untuk berkampanye, mengajak partai-partai Islam untuk bergabung, mengajak umat dan para habaib untuk membela nasionalisme, dan tentu semua rakyat Jakarta,” kata Hasyim, yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden.

Hasyim mengulangi lagi pernyataannya tentang kekuatan modal yang mengendalikan politik di Jakarta, meski tak dirinci dengan jelas. Semua pihak yang menyadari bahaya kekuatan modal itu harus bersatu untuk mendukung dan memenangkan Pilkada Jakarta. 

“Kalau kita mau bersatu, insya Allah menang denga terhormat. Daripada menang di bawah bayang-bayang tekanan modal, sungguh tidak terhormat,” kata mantan calon wakil presiden yang mendampingi Megawati Sukarnoputri pada Pemilu Presiden tahun 2004 itu.

(ren)

Surat suara tidak sah

Kumpulan Foto Surat Suara yang Dicoret dengan Olok-olokan, Bukan Malah Dicoblos

Sebagian orang yang golput atau tidak memberikan suara secara sah, justru datang ke TPS hanya untuk mencoret surat suara mereka dengan berbagai tulisan berisi olok-olokan

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024