Polisi: Perampok di Pondok Indah Amatir
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono mengatakan, komplotan perampok di Pondok Indah, Jakarta Selatan merupakan para perampok pemula dan amatiran.
"Yang bersangkutan pemain baru dan amatir. Bahwa kejadian ini begitu cepat, mereka enggak sangka-sangka. Dari niat awal merampok hingga mengurungkan niat," kata Awi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Kamis, 8 September 2016.
Awi menuturkan, ada banyak faktor yang pada akhirnya melemahkan niat AJS dan S batal melakukan perampokan. Hingga akhirnya dompet dan tiga unit handphone yang sudah dirampas pun dikembalikan lagi kepada korban.
"Banyak faktor yang memengaruhi bahwa ada tetangga teriak 'maling' kemudian warga datang, Polsek Kebayoran lama juga datang berkerumun di sana. Ini disaksikan tersangka sehingga mengurungkan niat (merampok) hingga tersangka jadi colling down," kata Awi.
Selain itu, korban Asep Sulaiman mampu mengondisikan keadaan dengan menyempatkan diri berdialog dengan dua pelaku tersebut. Mereka dinasihati korban hingga akhirnya luluh. Bahkan, mereka sempat makan dan salat zuhur berjamaah. "Yang tadinya (tersangka) menguasai situasi ternyata dia sendiri yang kalah dalam penguasaan situasi," ujarnya.
Sementara itu, Kasubdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Hendy F Kurniawan mengatakan, sejak warga berkerumunan karena mendengar teriakan korban, kondisi psikologi para pelaku tertekan.
"Fakta penyidikan yang kami simpulkan perampokan murni sesuai fakta penyidikan dan kami tidak bisa menyimpulkan secara opini," katanya.
Namun, kondisi sebaliknya terjadi saat komplotan ini merencanakan aksinya. Tersangka AJS sudah memetakan rumah korban sejak dua hari sebelum aksi. Kemudian, AJS merekrut empat pelaku lainnya dan membagi tugas mereka.
Dari segi peralatan, kelimanya juga sudah sangat matang merencanakan aksinya. Hal itu terlihat dari barang bukti yang diamankan pihak kepolisian, seperti baju, sebo (penutup kepala), pistol lengkap dengan amunisi, lakban, sebilah belati besar, alat panjat berupa tali yang dilengkapi besi pengait, mobil mewah merek Toyota Fortuner dan jimat-jimat.
"Sebagian barang bukti baru disiapkan. Mobil Fortuner punya tersangka AJS. Ada juga ditemukan lencana polisi yang ditemukan di tas di rumah korban," ujar Hendy.
Sebelumnya diberitakan, perampokan dan penyekapan terjadi di rumah Asep Sulaiman, di Jalan Bukit Hijau 9, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu, 3 September 2016. Asep diketahui merupakan mantan pejabat di ExxonMobil. Sementara pelaku AJS mengaku pernah bekerja sebagai petugas keamanan di perusahaan itu. Bahkan, pelaku mengaku sempat menjadi pengawal korban selama lima bulan.