PDIP Pertimbangkan Keinginan 'Wong Cilik' Tolak Ahok
- VIVA.co.id/ Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Ratusan orang yang tergabung dalam Front Wong Cilik Bicara menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 7 September 2016.
Mereka mendesak agar Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, tidak mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilkada DKI 2017 mendatang.
Ketua DPP PDIP Hamka Haq, yang menemui perwakilan pengujuk rasa, berjanji menerima masukan dan aspirasi warga soal Pilkada DKI 2017 mendatang. Menurut Hamka, masukan dari warga yang menolak Ahok ini akan disampaikan dalam rapat DPP PDIP terkait dengan pilkada.
"Kami terima dan semua aspirasi itu nanti akan saatnya dibahas dalam rapat DPP menyangkut Pilgub DKI," kata Hamka.
Meski begitu, Hamka mengatakan, PDIP sampai hari ini belum punya keputusan mendukung siapa untuk Pilkada DKI. DPP PDIP justru sedang membahas pilkada daerah lain seperti Gorontalo, Papua, Banten, dan lainnya.
"Ya saat ini belum ada keputusan mendukung siapa, sampai saat ini belum ada pembahasan menyangkut Pilgub DKI," ujar Hamka.
Meski begitu, Hamka meminta agar warga menyampaikan aspirasi dengan tertib. "Saya berharap saudara-saudara yang mengaku kader maupun wong cilik, saya harap nanti bubarkan diri secara damai, aman, dan tertib," ujarnya.
Warga yang menggelar unjuk rasa berjalan dari Tugu Proklamasi dan memusatkan aksi di depan PDIP sambil membawa spanduk, mobil komando, delman, dan lainnya. Mereka menutup Jalan Diponegoro dari arah Tugu Proklamasi menuju arah Menteng.
Terlihat juga spanduk bertuliskan "Ahok Anti Demokrasi", "Ahok Pro Pengembang" yang dibentangkan dalam aksi tersebut. Pengunjuk rasa juga menggelar orasi dan meneriakan yel-yel menolak Ahok.
"Yang mau tolak Ahok tepuk tangan, yang mau tolak Ahok teriak hore!," ujar orator di depan DPP PDIP, di Jakarta Pusat, Rabu siang.
Menurut salah satu warga Tanah Merah, Fauzi, Ahok telah menyengsarakan rakyat kecil. Banyak rakyat kecil yang menderita karena Ahok.
"Orang-orang cilik banyak sudah disengsarakan oleh Gubernur kita. Di Pancasila ada sila kemanusiaan yang adil dan beradab, di mana letak kemanusiaan kini," teriaknya
Front Wong Cilik Bicara mengaku berasal dari lima kotamdaya DKI Jakarta. Salah satunya yaitu dari forum warga Kebon Jeruk, Kramatjati, Penjaringan, Kebayoran, dan Gambir. (ase)