Ahok Akan Hentikan Dana Hibah Bamus Betawi
- ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama berencana menghentikan dana hibah untuk Badan Musyawarah Masyarakat Betawi (Bamus Betawi). Ahok, sapaan Basuki, menganggap induk organisasi-organisasi masyarakat Betawi itu telah berpolitik.
Salah satu contohnya, kata Ahok, yaitu pada Lebaran Betawi tahun ini. Berbagai pidato petinggi tokoh Betawi berpotensi menebar kebencian terhadap pemimpin non-Betawi.
"Makanya saya bilang Bamus Betawi tidak boleh lagi ada hibah karena mereka cuma main politik, bikin Lebaran Betawi pun menyebarkan pidato kebencian, unsur SARA," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Selasa, 6 September 2016.
Menurut Ahok, hal itu telah melanggar Undang-undang (UU) karena uang hibah berasal dari APBD yang notabene berasal dari rakyat.
"Dia (Bamus Betawi) sudah sebarkan, menyatakan putra Betawi harus jadi (Gubernur), harus rebut, jangan diinjak dari asing, macam-macam disebarkan, itu sudah nggak betul," tambahnya.
Ahok menambahkan jika setiap tahunnya Bamus Betawi mendapat hibah sekitar Rp4 miliar hingga Rp5 miliar per tahun. Ke depannya, Ahok ingin dana hibah fokus pada bentuk kebudayaan Betawi yang tidak dipakai untuk berpolitik.
"Kalau mau nolong Betawi ya fokus aja di Setu Babakan, tari-tarian kita dukung," kata dia.