Warga Rusun Rawa Bebek Trauma Balita Jatuh
- VIVA.co.id/ Anwar Sadat
VIVA.co.id – Peristiwa jatuhnya seorang balita di rumah susun (Rusun) Rawa Bebek, Cakung, Jakarta Timur menimbulkan trauma dan kecemasan warga setempat. Mereka khawatir kejadian serupa terulang karena teralis yang menjadi pembatas dinding rusun itu berjarak cukup lebar dan dapat dilalui oleh anak-anak.
Salah satu warga yang cemas adalah Omah (70). Dia mengaku takut kejadian serupa dialami oleh cucunya. Di antara tiga cucu, ada yang masih berusia 2 tahun 10 bulan dan 3 tahun. "Ngeliat pecah tangannya remuk, saya sampai sekarang gemetar. Takut kalau cucu saya ke situ juga," katanya di Rusun Rawa Bebek Cakung, Jakarta Timur, Senin, 5 September 2016
Nenek tersebut mengaku tak bisa tenang saat cucunya bermain di luar. Menurut Omah, keamanan dari rusun Rawa Bebek memang sangat kurang dan tidak ramah anak.
Warga lainnya Siti Aisah (42) tak kalah cemas. Warga Blok A Rusun Rawa Bebek ini punya kekhawatiran sama. Salah satu cucunya sering bermain di lokasi dekat pagar teralis. Ukuran celah di teralis dengan diameter sekitar 20 sentimeter, cukup besar untuk anak-anak keluar masuk.
"Cucu saya juga sering main sama anak-anak yang lain, karena di sini udaranya enak, anginnya banyak. Tapi sekarang saya larang," kata Siti di lokasi.
Siti mengatakan, anak-anak di rusun memang kerap bermain di pagar teralis. Ada yang suka turun dari lantai atas lewat pagar teralis dan pipa paralon, untuk sampai ke lantai bawahnya. Padahal, tindakan itu amat berbahaya.
"Teralis ini lebar banget untuk anak-anak. Jadi anak-anak suka pada turun naik lewat sini, terus pegangan ke pipa paralon. Udah sering saya omelin tapi malah anak-anak itu bilang saya judes. Ya orangtuanya juga mungkin pada enggak tahu," ujarnya.
Saat ini, Siti mengaku akan mengawasi dengan ketat cucunya karena jika lengah sedikit nyawa yang menjadi taruhannya. "Sekarang sebisa mungkin kami tak biarkan anak main tanpa pengawasan," ujarnya.
Seperti diketahui, seorang balita bernama Muhamad Ilham (3) jatuh dari lantai 4 Rusun Rawa Bebek, Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Jumat, 2 September 2016. Balita tersebut tewas seketika dengan luka serius di bagian kepala.