Ahok Akan Pecat Ketua RT/RW yang Pikirannya Cuma Duit
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meminta, ketua rukun tetangga (RT) dan ketua rukun warga (RW) lebih banyak berperan di lingkungan masyarakat. Ahok mengatakan, RT dan RW harusnya tidak hanya sebagai tempat pengumpul uang keamanan maupun kebersihan.
Hal itu disampaikan Ahok usai peristiwa perampokan dan penyanderaan di kawasan elit Pondok Indah. Pihak RT dan RW setempat disebut tidak mengetahui peristiwa tersebut sebelum dilaporkan ke polisi.
"RT RW harusnya seperti orangtua. Bukan cuma uang kebersihan, keamanan segala macam. Uang itu pun tidak pernah dibuka. Ada transparan memang tapi tidak semua transparan," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin 5 September 2016.
Tidak hanya itu, Ahok juga menuding banyak oknum RT dan RW yang memperjualbelikan lahan hijau untuk berjualan. Hal itu membuat warga menjadi mengeluh.
Belum lagi, uang kebersihan dan keamanan yang dikumpulkan tidak sejalan dengan aplikasi di lapangan. "Kebersihan kan sekarang di perumahan mengeluh juga lho. Karena kebersihannya lebih parah daripada yang ada di luar," kata dia.
Menurut Ahok, seharusnya RT dan RW berperan sebagai yang dituakan, seperti menjadi penengah jika terjadi konflik di lingkungan setempat. Namun di Jakarta, menjadi lahan mengumpulkan uang. Untuk itu, Ahok mengatakan telah mengeluarkan regulasi pengaturan peran RT dan RW.
"Saya sudah keluarkan Pergub RT RW, yang tidak mau jadi orang tua, yang dituakan, cuma pikirannnya duit akan kita berhentikan."
(mus)Â