Ayah Dipukuli Satpol PP di Hadapan Anak Istri di Rawajati
- ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id – Bella tak dapat menyembunyikan kesedihannya usai petugas Satpol PP menghancurkan rumahnya dan juga memukuli ayahnya, Mismanto.
Air mata masih terlihat membasahi pipi gadis berusia 20 tahun itu, ketika bercerita kepada VIVA.co.id, tentang saat-saat ayahnya dipukuli petugas Satpol PP.
"Saya sudah teriak dari dalam rumah Kak Riska. Bapak.. Bapak.. sudah Pak, stop.. stop," kata di depan puing-puing rumahnya di Rawajati Barat, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis 1 September 2016.
Hal yang sama juga diceritakan Rini, putri sulung Mismanto, Rini menceritakan, waktu pemukulan terjadi, bapaknya tengah melerai aksi lempar-lemparan antar warga dan petugas Satpol PP.
"Bapak posisinya sedang memisahkan keributan. Jadi bapak waktu itu mengangkat kedua tangannya sambil teriak sudah-sudah, berhenti-berhenti," kata Rini.
Ironisnya, lanjut Rini, Bapaknya disergap segerombolan petugas Satpol PP dari berbagai arah. "Ada yang dari arah depan (samping Apartemen Kalibata City) dan ada yang dari pinggir rel (kereta)," ujar Rini.
Lebih jauh ia mengisahkan, seluruh warga yang berada di dalam rumah Riska (rumah salah satu warga yang sempat menjadi tempat evakuasi ibu-ibu korban penggusuran) berteriak histeris dari dalam rumah.
"Mereka (Satpol PP) sangat kurang ajar dan biadab sekali. Mereka memukuli bapak di depan saya dan Ibu," katanya.
Ia pun mengaku tak berdaya ketika menyaksikan langsung dan mendengar teriakan dari sang bapak yang terkapar di depan reruntuhan gusuran.
"Kami takut, kami enggak bisa berbuat apa-apa. Saya cuma bisa menemani Ibu. Ibu enggak kuat dan hanya menangis di dalam," kata Rini.