Polisi Tangkap 5 Pengeroyok Andrew
- Bayu Januar - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Kepolisian berhasil menangkap lima orang yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan terhadap Andrew Budikusuma (23). Andrew adalah seorang karyawan swasta yang menjadi korban pemukulan dan rasisme orang tidak dikenal di Bus Transjakarta, tepatnya di Halte JCC Senayan, Jumat 26 Agustus 2016.
Penangkapan dilakukan hanya selang satu hari setelah Andrew melaporkan kejadian yang dialaminya ke Polda Metro Jaya.
"Para pelaku ditangkap di alamat rumah masing pada hari Kamis 1 September 2016 sekitar pukul 04.00 WIB," kata Kasubdit Reserse Mobile (Resmob) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Budi Hermanto ketika dikonfirmasi, Kamis 1 September 2016.
Kelima pelaku yang diduga melakukan pengeroyokan antara lain, Dwi Saputra (21), Heru Bagas Prasetio (26), Muhammad Agus (32), Surjan (17) dan Aldi Rizaldi (20). Saat melakukan penangkapan, polisi juga mengamankan barang bukti pakaian para pelaku yang dipakai saat kejadian.
Atas perbuatannya, para pelaku dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dengan ancaman lima tahun penjara.
Sebelumnya diberitakan, Dikutip dari akun Facebook Andrew Budi Kusuma, Selasa, 30 Agustus 2016, Andrew menceritakan peristiwa terjadi Jumat, 26 Agustus 2016. Saat itu, Andrew naik Bus TransJakarta Koridor IX yang mengarah Pluit dari Halte Kuningan Barat pada pukul 20.30 WIB. Menurut Andrew, ada tiga sampai empat orang yang memakai baju batik naik bus yang sama dari Halte Semanggi. Kejadian pemukulan berlangsung saat bus melaju dari Halte Semanggi dan Halte JCC Senayan.
Andrew mengatakan, para pemukul sempat menyebutnya dengan nama panggilan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Ahok, sebelum memukulinya. "Saya baru saja mengalami musibah yang sial sekali. Saya baru saja dikeroyok oleh sekelompok orang sekitar 3-4 orang yang sebagian memakai baju batik dari halte semanggi dan diprovoke dengan hujatan 'Ahok Ahok, lu Ahok ya'," tulis Andrew.
Andrew melanjutkan, petugas on board TransJakarta tak memberinya bantuan saat ia dipukuli. Andrew menerangi petugas ketakutan atau mengantisipasi kejadian pemukulan adalah kerja sama antara dirinya dan pelaku. Menurut Andrew, ia diminta turun di halte JCC. Di halte yang berada di dekat Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu, ia lanjut dipukuli. "Saya dipukul juga di Halte JCC."
(mus)