Modal Transjakarta Dikurangi, DKI Jamin Tarif Tak Naik
- VIVA.co.id/Zahrul Darmawan
VIVA.co.id – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, memastikan tidak akan ada kenaikan tarif TransJakarta, usai rencana pengurangan penyertaan modal pemerintah atau Public Service Obligation (PSO) terhadap BUMD itu. Untuk penghematan anggaran, Pemprov DKI sebagai pemilik saham mayoritas Trans Jakarta berencana mengurangi PSO mulai tahun depan.
"Tidak ada kenaikan, masih tetap harganya, masih Rp3.500," ujar Djarot di Balaikota, Jakarta, Rabu 31 Agustus 2016.
Selama ini PSO yang diberikan memang digunakan untuk mensubsidi tarif tiket bus TransJakarta. Namun, hal itu bukan menjadi alasan untuk menaikkan tiket.
BUMD itu diminta untuk memaksimalkan pendapatan yang diperoleh atas aset yang dipakai oleh sejumlah perusahaan untuk mengiklankan produknya. Apalagi tahun depan, Jembatan Penyebrangan Orang (JPO), akan dikelola sepenuhnya oleh TransJakarta dan bisa dipasangi iklan.
"Dengan cara seperti itu dia bisa, misalnya untuk sebagai papan iklan, pakai LCD, LED di situ jadi itu sebetulnya PSO itu. Dengan cara seperti itu pendapatan dia naik, otomatis, PSO kita itu akan terkurangi dengan keuntungan dia oleh pendapatan dia," kata dia.
Adapun dana pengurangan PSO akan dialihkan Pemprov untuk subsidi lainnya seperti pembangunan rumah susun.