Kasus Bayi Kembar Hilang akan Dibawa ke Polda Metro Jaya
- Anwar Sadat
VIVA.co.id – Raudiah Elva Ningsih (37 tahun), yang mengaku kehilangan satu dari bayi kembarnya di Rumah Sakit Harapan Jayakarta, berencana melaporkan masalah ini ke Polda Metro Jaya. Hal itu terpaksa dilakukan karena Raudiah merasa kasus yang selama ini ditangani unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polres Jakarta Timur seakan jalan di tempat.
"Jika memang di PPA Polres Jaktim tak menindaklanjuti kasus ini, saya bersama dengan Komnas PA berencana melaporkan kejadian ini ke polda (Metro Jaya)," kata Raudiah kepada VIVA.co.id, Selasa 30 Agustus 2016.
Raudiah mengatakan, saat dia menanyakan perkembangan kasus ini ke Polres, mereka selalu memberikan jawaban sama, yaitu kasus ini sedang dalam pemeriksaan saksi ahli.
"Saya berdiskusi dengan Pak Arist Merdeka Sirait [Ketua Komnas Anak], kita tunggu beberapa hari ini jika tak ada kelanjutan kita akan masukan laporan ke Polda," lanjut dia.
Saat ini Raudiah masih berharap aparat Polres Jakarta Timur bisa menyelesaikan kasus ini. Namun jika tidak, dia meminta polisi berterus terang agar dia bisa mendapatkan kepastian.
"Jika memang tak ingin melanjutkan sebaiknya beri kepastian kepada kami. Agar kami bisa laporkan ke tingkat yang lebih tinggi (Polda Metro Jaya). Jadi sebagai warga negara yang baik, saya masih mengharapkan kejelasan dari pihak polres. Kami tak ingin membuat laporan nantinya bertumpuk," ujar Raudiah.
Dugaan hilangnya salah satu bayi kembar Raudiah ketika bersalin di Rumah Sakit Harapan Jayakarta ini terjadi saat dia melahirkan pada Mei 2016. Sampai saat ini, kasus ini masih menjadi misteri. Sebab, hasil pemeriksaan selama masa kehamilan menggunakan ultrasonografi atau USG, menunjukkan ada bayi kembar dalam kandungannya.
Saat melaporkan kasus ini, Raudiah juga menyertakan bukti hasil pemeriksaan USG dari Puskesmas Jatipadang, Pasar Minggu, Rumah Sakit Umum Daerah Budi Asih, serta hasil USG Rumah Sakit Harapan Jayakarta. Namun pas melahirkan, hanya ada satu anak. (ren)