Ahok: Orang Kaya Jakarta Bisa Akali Ganjil Genap
- Fajar GM
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, aturan pembatasan kendaraan bermotor dengan mekanisme pelat nomor ganjil genap yang resmi diterapkan di Jakarta hari ini, tidak akan sepenuhnya efektif menekan jumlah kendaraan di jalan protokol.
Ahok, sapaan akrab Basuki mengatakan, banyak orang kaya di Jakarta bisa mengakalinya. Karena mereka memiliki lebih dari satu mobil. Di tanggal genap, ia menggunakan mobil yang memiliki pelat nomor genap. Begitu pula di tanggal ganjil.
"Apakah efektif, jadi 50 persen 50 persen (jumlah kendaraan menjadi berkurang secara signifikan)? Enggak bisa dong. Kan ada orang tukar mobil. Hari ini mobilnya apa, besok tukarnya apa. Mobilnya banyak," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Selasa, 30 Agustus 2016.
Meski demikian, Ahok mengatakan, aturan ganjil genap ini setidaknya lebih baik dari aturan 'three in one'. Tidak ada lagi joki yang memberdayakan bayi atau anak kecil, supaya disewa pengguna kendaraan hanya supaya bisa melintas di jalan protokol.
Lagi pula aturan ganjil genap sekadar aturan perantara sebelum aturan jalan berbayar (electronic road pricing/ERP) diterapkan. Ahok menyebut Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI telah memulai tahapan lelang kontraktor ERP.
Saat diterapkan, aturan tidak sekadar mengurangi jumlah kendaraan. DKI akan mendapat pemasukan dari pembayaran pengguna kendaraan. Pemasukan akan dialokasikan untuk membiayai subsidi angkutan umum.
"Mungkin tahun depan (aturan ERP) bisa jalan," ujar Ahok.