148 Siswa Titipan Calo Telantar di SMAN 11 Depok
- VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan
VIVA.co.id – Praktik percaloan dengan modus menjanjikan siswa bisa masuk SMA negeri, ditemukan di Kota Depok, Jawa Barat. Hal ini bisa terlihat di SMAN 11 Depok. Saat kegiatan sekolah telah aktif mulai dua bulan lalu, ada 148 siswa 'titipan' yang terpaksa duduk di lantai bangunan kosong pada kawasan sekolah itu. Mereka tak memiliki kelas karena tak terdaftar secara resmi di sekolah tersebut.
Menanggapi masalah ini, Wali Kota Depok, Idris Abdul Somad, berjanji akan mendalami masalah ini.
“Segera akan kami investigasi. Ini sedang saya cross check, saya investigasi dulu ya,” katanya saat ditemui di Mapolresta Depok, Selasa, 30 Agustus 2016.
Sementara pada kesempatan terpisah, salah satu guru di SMAN 11 Depok, Yanizasari, mengakui adanya kasus penipuan ini. Hal ini dia ketahui karena adanya oknum yang mengaku anggota lembaga swadaya masyarakat dan berprofesi sebagai wartawan, kerap memaksa pihak sekolah untuk mengakomodir siswa 'titipan' mereka.
“Banyak orang tua siswa itu yang mengeluh. Sebab yang saya dengar, mereka katanya sudah bayar Rp3 sampai dengan Rp7 juta pada LSM dan orang yang mengaku wartawan yang membawa mereka (siswa) ini,” ujarnya di SMAN 11 Depok.
Yanizasari menegaskan, pihaknya tidak menerima uang terkait siswa 'titipan' ini.
Sementara itu, untuk mencegah terjadinya kegaduhan di SMAN 11 Depok, polisi memulangkan 148 siswa yang terlantar itu.
“Kami khawatir terjadi hal yang tak diinginkan dan mengganggu kegiatan belajar siswa yang lain. Maka kami pulangkan lebih awal,” kata Kapolsek Beji, Komisaris Ni Gusti Ayu, di sekolah ini.