Ganjil Genap Berlaku Besok, Ahok Ingin Banyak yang Ditilang
- Yunisa Herawati - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama berharap, banyak warga melanggar aturan pembatasan kendaraan dengan mekanisme ganjil genap, di jalan protokol di Jakarta.
Aturan itu akan resmi diberlakukan Selasa, 30 Agustus 2016. Sebelumnya, aturan telah melalui tahapan sosialisasi antara 28 Juni hingga 26 Juli 2016, dan uji coba antara 27 Juli 2016 hingga 26 Agustus 2016.
Pada penerapan aturan itu besok, penegakan hukum akan diberlakukan. Polisi akan menilang pengguna kendaraan yang melintasi kawasan ganjil genap, dengan pelat nomor yang tak sesuai tanggal saat itu. Besaran tilang mencapai Rp500 ribu.
"Mudah-mudahan banyak yang melanggar. Langsung ditilang slip biru, Rp500.000 (setiap mobil) lumayan. Kalau seribu mobil (yang ditilang), dapat Rp500 juta sehari," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Senin, 29 Agustus 2016. Setiap uang tilang yang diterima akan menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI.
Ahok mengatakan, aturan ganjil-genap bukan cara terbaik untuk mengurangi tingkat kemacetan di jalan protokol. Cara yang dianggap terbaik dan sudah diterapkan di banyak kota di dunia adalah jalan berbayar (electronic road pricing/ERP).
Aturan ganjil genap menjadi aturan perantara untuk mengatasi kemacetan hingga aturan ERP, yang sudah dua kali diuji coba di Jakarta, diterapkan tahun depan. "Sampai ERP terpasang (aturan ganjil genap diberlakukan). ERP tahun depan bisa berfungsi," ujar Ahok.
Selama masa itu, PT. Transportasi Jakarta akan mengoperasikan bus-bus mereka di jalan yang menerapkan aturan ganjil-genap. Selain bus TransJakarta, bus gratis yang beroperasi di jalur biasa juga dioperasikan. Pemerintah menyediakan angkutan itu untuk masyarakat yang memilih meninggalkan kendaraan pribadinya dan menggunakan transportasi umum.
Namun, Ahok kembali menyatakan harapannya supaya warga Jakarta banyak yang nekat menggunakan kendaraan pribadi mereka. Ahok ingin pendapatan tilang dari aturan ganjil-genap bisa menjadi salah satu sumber pendapatan DKI.
"Ada juga kan orang kaya yang berpikir, 'ah, (tilang ganjil genap) cuma Rp500.000 ini'. Kalau ada seribu mobil lumayan lho (DKI mendapat) Rp500 juta," ujar Ahok.
(mus)