Wakil Kepala Sekolah Perkosa Siswi dengan Modus Beasiswa
- VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan
VIVA.co.id – Penyidik Polsek Bojonggede terus melakukan pengembangan terkait kasus perkosaan yang menjerat wakil kepala sekolah (wakepsek) di salah satu SMA swasta di Bojonggede. Dari hasil pemeriksaan sementara, polisi meyakini jika korban sebenarnya lebih dari satu orang siswi.
Hal itu diungkapkan oleh Kapolsek Bojonggede, Komisaris I Ketut Kopi Asdhita kepada VIVA.co.id, Kamis, 25 Agustus 2016. Dari hasil pemeriksaan sementara, salah satu korban mengaku terjebak dengan modus beasiswa yang diiming-imingi pelaku.
"Ada salah satu korbannya, berinisial Y yang dia ini kurang mampu. Oleh pelaku menurut keterangan yang kami dapat, dijanjikan beasiswa jika datang ke rumah si pelaku. Diduga, di sanalah korban dicabuli. Selain itu pelaku juga sempat kasih uang," kata I Ketut Kopi Asdhita di Bojonggede, Jawa Barat.
Selain meringkus pelaku pencabulan AN, polisi juga sempat menyita sejumlah barang bukti di antaranya komputer jinjing dan ponsel pelaku.
"Kasusnya sedang kami dalami. Kami juga sedang menelusuri berapa jumlah korban yang sebenarnya sebab yang baru kami ketahui ada dua anak. Ya keduanya satu sekolah di tempat pelaku mengajar," lanjut Kapolsek.
Kasus ini terungkap setelah salah satu korban berinisial Y mengadukan perbuatan cabul tersangka kepada orangtuanya. Kemudian orangtua korban melaporkan Wakil Kepala Sekolah AN ke polisi.
Akibat perbuatannya, AN kini ditahan di balik jeruji besi. Dia dijerat Undang-undang Perlindungan Anak dan terancam dipecat dari sekolah tersebut.