- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama tidak mempermasalahkan adanya simulasi yang menjadikan dirinya sebagai kandidat calon Wakil Gubernur DKI untuk diusung Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.
Ahok, sapaan akrab Basuki mengatakan, saat ini, dia masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI, jabatan yang ia tinggalkan saat ia menggantikan Joko Widodo, Gubernur DKI yang menjadi Presiden RI pada Oktober 2014.
"Gue masih wagub," ujar Ahok di Kantor PD Pasar Jaya, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 24 Agustus 2016.
Ahok mengatakan, jabatannya saat ini tak lebih dari pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI. Gubernur DKI yang asli, tengah berkantor di Istana Negara. "Gubernur asli itu kan masih Joko Widodo," ujar Ahok.
Dengan demikian, Ahok menganggap simulasi yang dilakukan PDI Perjuangan tak salah. Selama ini, ia masih menjadi wakil bagi Gubernur DKI, Joko Widodo yang sedang menjadi Presiden RI.
"Gue memang cocoknya jadi wagub kok," ujar Ahok.
Sebelumnya diberitakan, politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu mengatakan, kemungkinan PDI Perjuangan mengusung Ahok ada. Namun, menurutnya, pengusungan itu hanya bisa terjadi jika Ahok menjadi kandidat calon Wakil Gubernur DKI.
Hal itu disebabkan, PDI Perjuangan memiliki 28 kursi di DPRD DKI. Sementara itu, gabungan tiga partai politik yang mendukung Ahok, Partai Hanura, Nasdem, dan Partai Golkar memiliki jumlah kursi 24.
Masinton mengatakan, PDI Perjuangan tidak mungkin menjadikan kandidat yang didukung gabungan parpol dengan jumlah kursi yang lebih sedikit menjadi kandidat calon Gubernur.
Opsi yang mungkin adalah menjadikan Ahok cawagub, layaknya terjadi di Pilkada DKI 2012.
"Jika Ahok tetap ngebet dicalonkan melalui PDI Perjuangan, maka posisi yang layak adalah cawagub," ujar Masinton di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa 23 Agustus 2016. (asp)