Turunkan Volume Kendaraan, Ahok Akan Terapkan Parkir Murah
- Fajar GM - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama berencana menerapkan tarif parkir murah di fasilitas 'park and ride' yang akan dibangun di bawah kolong jembatan layang (fly over) di tiga kawasan, yaitu Kampung Melayu, Klender, dan Tebet.
Ahok, sapaan akrab Basuki mengatakan, pembangunan park and ride dilakukan sebagai persiapan penerapan aturan jalan berbayar (electronic road pricing/ERP).
Pengendara motor tidak akan diperbolehkan melintasi jalan yang menerapkan aturan itu. Mereka diminta memarkirkan kendaraannya di sana, kemudian melanjutkan perjalanan mereka ke pusat kota menggunakan bus.
"Kalau ada ERP kan enggak mungkin dia (pengendara motor) jalan (melintasi jalan yang menerapkan aturan)," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jum'at, 19 Agustus 2016.
Ahok mengatakan, penerapan tarif parkir yang murah dilakukan karena DKI tidak mencari pendapatan. DKI, berupaya menurunkan jumlah kendaraan yang melintasi jalan protokol. Dengan demikian, hanya kendaraan roda empat yang membayar yang melintasi jalan itu. Kemacetan diharapkan tak terjadi lagi.
"Kita mau turunin volume kendaraan yang berjalan," ujar Ahok.
Ahok mengatakan, Unit Pengelola (UP) Parkir Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI akan menjadi pihak yang melakukan pengelolaan. Ahok memastikan kantung-kantung parkir tidak lagi dikelola preman seperti selama ini.
Ahok mengatakan, sebuah Peraturan Gubernur (Pergub) juga ia siapkan supaya besaran tarif memiliki dasar hukum dan DKI dapat merekrut petugas-petugas parkir yang sebelumnya bekerja secara ilegal untuk bekerja di bawah UP Parkir.
Mekanisme seperti ini sebelumnya telah diterapkan saat DKI menghilangkan parkir liar di Jalan Agus Salim (Sabang), dan menghadirkan Terminal Parkir Elektronik (TPE) pada bulan Januari 2015.
"Kita bilang 'saya bos (penguasa lahan parkir) baru nih'. Anda (petugas parkir) ikut bos lama (preman), tapi enggak resmi. Kalau saya resmi," ujar Ahok.
(mus)