- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id – Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Nachrowi Ramli memastikan tidak akan mendahului pengurus pusat dalam menentukan calon Gubernur Jakarta. Sejauh ini, institusinya hanya menetapkan kriteria yang dirumuskan bersama dalam Koalisi Kekeluargaan.
"Untuk cagub dan cawagub DKI, kami kriteria saja. Makanya jangan salahkan kami. Kami seolah-olah mendahului DPP, bukan. Semuanya kami serahkan ke DPP. Tapi tadi, kriterianya sudah kita tetapkan," kata Nachrowi, dalam keterangan tertulis, Rabu, 17 Agustus 2016.
Nachrowi menuturkan, kriteria itu merujuk pada hasil dari kesepakatan partai politik dalam Koalisi Kekeluargaan. Ada tujuh kriteria yaitu arif, bijaksana, bersih, cerdas, santun, beretika, dan beradab.
"Koalisi Kekeluargaan belum menunjuk siapa yang cagub dan cawagub. Kami cuma meramu keinginan kriteria seperti apa yang kita inginkan untuk gubernur Jakarta dan wakil gubernur Jakarta yang akan datang," kata dia.
Meski demikian, tokoh yang akrab disapa Nara itu berharap, dalam akhir bulan ini mereka mendapatkan nama. Kemudian, koalisi yang berjumlah tujuh partai itu bersama-sama mengusungnya.
Delapan nama
Nachrowi melanjutkan, partainya memiliki cara sendiri dalam menentukan cagub, yaitu melalui penjaringan.
"Penjaringan sudah kita lakukan. Penjaringan dipimpin oleh Brigjen Purba (Purnawirawan Brigjen Raja Mantan Purba/Ketua Tim Penjaringan)," ujarnya.
Nachrowi mengungkapkan, institusinya sudah mengajukan delapan nama ke Dewan Pimpinan Pusat. Sanjutnya, DPP yang menentukan.
"Tapi tadi terjadi dinamika di lapangan. Kami juga ikuti itu. Kalau ada yang di luar delapan itu, itu juga masuk di radar kami," katanya.
Dari delapan nama dalam penjaringan itu, ia mengaku sudah mengantongi tiga besar yang paling menonjol dan berpeluang untuk diusung. Hanya saja ia enggan menyebutkan siapa mereka.
"Dari hasil survei, itu ada tiga besar. Tiga besar yang seimbang. Tidak patut kalau kami sebut namanya. Tapi tadi, masuk dalam radar. Bahkan Pak Buwas (Budi Waseso, Kepala BNN) pun sekarang masuk dalam radar. Kemudian juga Rizal Ramli masuk dalam radar. Ibu Risma juga masuk dalam radar," tutur Nachrowi.