Ahok-Djarot Disebut Jadi Pilihan Pertama PDIP di Pilkada DKI
- VIVA.co.id/M. Ali. Wafa
VIVA.co.id – Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan akan menggunakan tiga skenario untuk menentukan siapa calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan didukung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.
Namun, dari tiga skenario yang digunakan itu, nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok disebut-sebut menjadi pilihan pertama yang akan didukung PDI Perjuangan.
"Skenario memang hanya tiga. Pertama kita aman ada fit and proper test yang dilakukan, tentu bersama kader kita. Apakah dalam posisi Gubernur dan Wakil Gubernur kita simulasikan. Kedua memajukan kader kita sendiri, ketiga kita bersama petahana, incumbent sekarang," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Eriko Sotarduga, di kediaman Megawati Soekarno Putri di Menteng, Jakarta Pusat Jumat 12 Agustus 2016.
Artinya menurut Eriko, incumbent akan bersama kader PDI Perjuangan. Eriko menjelaskan, kader yang saat ini bersama petahana adalah Djarot Saiful Hidayat.
Tiga skenario tersebut menjelaskan, alasan Ahok yang tetap menjadi calon pertama meski tidak mau menjadi kader PDI Perjuangan.
"Kan tadi saya sampaikan, itu soal skenario ketiga. Tapi kita menunggu juga bagaimana sambutan dari petahana. Kan sampai saat ini belum ada menyatakan ingin didukung PDI Perjuangan," kata Eriko.
Hal senada juga diutarakan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto yang ditemui di tempat yang sama.
"Ada skenario yang sebagai opsi pertama pasangan Ahok dan Djarot. Mendengarkan suara arus bawah, pemimpin dibutuhkan kerendahan hati, membangun ke depan lebih baik daripada menimbulkan persoalan-persoalan hanya karena disiplin berbicara, itu masukan yang kami dengar," kata Hasto.
"Kedua opsi yg berjalan penjaringan, ada tanggung jawab DPP partai ketika proses diambil sebagai keputusan politik itu melalui pertimbangan obyektif dan politik, skenario ketiga melahirkan pemimpin berdasar pemetaan politik, ini sudah kami persiapkan," kata Hasto menambahkan.