Polisi: Ada Kejanggalan Kasus Dugaan Pencabulan Siswi Magang
- Foe Peace - VIVA.co.id
VIVA.co.id - Polisi masih menyelidiki kasus dugaan pencabulan terhadap PAR, siswi magang di kantor Wali Kota Jakarta Pusat, oleh oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) Suku Dinas (Sudin) Pariwisata Wali Kota Jakarta Pusat.
Menurut Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Poisi Tahan Marpaung, banyak kejanggalan dalam kasus yang diduga menimpa PAR.
"Kronologisnya kan korban lagi magang. Katanya dicegat di bawah, dibawa ke ruangan kosong di lantai 6. Tapi ini banyak kejanggalan-kejanggalan," ujarnya, saat dikonfirmasi, Selasa, 9 Agustus 2016.
Tahan menambahkan, kejanggalan bermula dari keterangan PAR tentang pakaian pelaku yang tak sesuai. "Banyak kejanggalan, saya sudah cek. Menurut pengakuan korban, pelaku A itu memakai baju putih, padahal setelah dicek CCTV (closed circuit television), saat hari kejadian, si A memakai baju batik warna hijau," katanya.
Bukan hanya itu. Setelah disesuaikan dan dikonfrontasi berdasarkan keterangan saksi, saat kejadian, pelaku A diketahui sedang dinas keluar ke salah satu hotel di Jakarta Pusat. Hal itu berbeda dengan keterangan korban.
"Sudah disesuaikan yang bertugas di sana. Dia (pelaku A) sedang tugas di luar makanya memakai baju batik. Pada saat kejadian, A sedang ada kerjaan di hotel, di hotel itu sudah kami ambil CCTV-nya, dan benar dia ada acara di sana," ujarnya.
Korban juga mengaku, salah satu pelaku mengenakan baju kuning saat kejadian. Namun, saat dilakukan penyelidikan, saat itu tidak ada yang mengenakan baju kuning di sana.
"Jadi iya dia bilang dibekap, tahu-tahu enggak sadarkan diri. Pas bangun, dia melihat pelaku di sampingnya memakai baju putih. Selain salah satu pelaku juga memakai baju kuning. Padahal di sana enggak ada yang pakai baju kuning," katanya menjelaskan.
Tahan menyebutkan, pengakuan saksi-saksi yang merupakan teman korban saat di lokasi juga berbeda dengan pengakuan korban.
"Kata korban dibawa ke situ, dia lagi duduk-duduk sendiri. ‎Tapi kata temennya dia berdua, terus ada enam orang (siswa) PKL lain," ujarnya. "Jadi yang benar yang mana? Ini masih kami selidiki."
Sebelumnya diberitakan, seorang siswi SMK yang sedang magang di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat diduga telah menjadi korban pencabulan tiga Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Kasus pencabulan ini terungkap setelah siswi berinisal PAR itu, melaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Metro Jakarta Pusat. Hingga kini, kejadian tersebut masih dalam penyelidikan.
(mus)