Jagokan Ahok, Ruhut Sebut Koalisi Gemuk Percuma
- ANTARAFOTO/Rosa Panggabean
VIVA.co.id - Koalisi kekeluargaan yang terdiri dari tujuh partai politik telah terbentuk untuk berkompetisi melawan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017.
Demokrat masuk sebagai salah satu partai koalisi tersebut. Tapi, salah seorang politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, memiliki sikap berbeda dari partainya.
"Sebagai Teman Ahok, Ahok itu ibarat snowball atau bola salju. Makin membesar karena sudah pernah maju jadi wakil gubernur. Dan sekarang mau maju lagi untuk gubernur," kata Ruhut saat dihubungi VIVA.co.id, Selasa 9 Agustus 2016.
Menurutnya, Ahok memberikan bukti dan bukan sekadar janji. Bukti kinerja Ahok juga diklaim sudah dirasakan masyarakat. Majunya Ahok dalam Pilkada pun bukan atas kemauannya sendiri tapi kemauan rakyat.
"Koalisi gemuk pun percuma. Walau didukung tiga partai politik Hanura, Nasdem, Golkar, orang bukan lihat tiga partai tapi lihat Ahok," kata Ruhut.
Ia mencontohkan Fauzi Bowo saat Pilkada DKI Jakarta 2012 didukung koalisi yang ia sebut koalisi sangat gemuk sekali atau terlalu gemuk.
Sebelumnya, tujuh partai politik yakni PDI Perjuangan (PDIP), Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Kebangkitan Bangsa (PKN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membentuk koalisi kekeluargaan untuk berkompetisi melawan Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Belum jelas siapa calon gubernur yang akan diajukan koalisi ini. Yang jelas sebelumnya, Gerindra sudah menyatakan akan mengusung Sandiaga Uno, baik sebagai calon gubernur ataupun calon wakil gubernur.