Mulai Pekan Depan, Pelanggar Ganjil Genap Kena Sanksi
Jumat, 5 Agustus 2016 - 09:04 WIB
Sumber :
- Yunisa Herawati - VIVA.co.id
VIVA.co.id
- Pihak kepolisian akan memperkeras bentuk teguran kepada pengemudi saat uji coba ganjil-genap. Sebelumnya, polisi hanya memberikan teguran secara lisan bagi pelanggar dalam sepekan ini.
Nantinya, pada pekan depan para pelanggar akan dibikin repot jika melanggar. Polisi akan menyuruh mereka masuk ke jalur-jalur pengalihan yang lebih berputar.
Terkait itu, akan segera dirapatkan pada Senin 8 Agustus 2016. Keputusan itu diambil setelah Dinas Perhubungan DKI Jakarta membeberkan sejumlah data saat analisa dan evaluasi ujicoba ganjil genap, Kamis 4 Agustus 2016 kemarin.
Kasubdit Keamanan dan Keselamatan Ditlantas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Miyanto mengatakan, saat ini segalanya bentuk sanksi hanya benar-benar sebatas teguran lisan. Belum ada aksi atau tindakan apa pun terhadap pelanggar.
"Sekarang petugas di lapangan hanya menegur saja. Tapi usai ditegur pengemudi yang salah bisa tetap melintas di koridor ganjil-genap," kata Miyanto, Jumat 5 Agustus 2016.
Nantinya akan digelar rapat membahas bagaimana cara bertindak lebih keras dengan teguran tersebut.
Miyanto memberi gambaran, skenario yang akan dipakai nantinya adalah menegur, lalu kemudian meminta pengemudi mengeluarkan mobilnya dari koridor ganjil-genap.
"Jadi nanti pengemudi yang melanggar akan diarahkan keluar dari jalur ganjil-genap lewat jalur-jalur pengalihan," ujar Miyanto.
Ia menambahkan, terkait pengalihan, pihaknya menyatakan tidak ada kekhawatiran terkait dampak dari kebijakan itu nantinya, seperti penumpukan kendaraan. "Sebab disepanjang koridor ganjil-genap ini ada banyak rute-rute pengalihan yang bisa dimanfaatkan," terang dia.
Misalnya, di Jalan Medan Merdeka Barat, pelanggar bisa diarahkan keluar lewat Jalan Budi Kemuliaan maupun Jalan Medan Merdeka Selatan.
Sementara di Jalan Sudirman, pelanggar bisa dibelokkan ke arah Jalan Prof Dr Satrio maupun Jalan KH Mas Mansyur.
Begitu pula di Jalan Sisingamangaraja, pengemudi yang melanggar bisa diarahkan keluar lewat jalan Hang Lekir maupun jalan-jalan lainnya di sepanjang jalan tersebut.
"Makanya pasti berjalan teguran yang lebih keras ini," kata Miyanto.
Untuk itu, dia menegaskan tak ada alasan para pengemudi yang melanggar untuk tak keluar dari jalur apabila melanggar. Sebab jalur pengalihannya banyak.
Kemacetan Turun
Sementara berdasarkan hasil evaluasi, uji coba ganjil genap selama sepekan terbilang berhasil. Hal itu terlihat dari penurunan waktu tempuh kendaraan di seluruh koridor ganjil-genap. Penurunan hingga 26 persen ketimbang sebelum uji coba.
Contohnya di koridor ganjil-genap di Jalan Medan Merdeka Barat - Sisingamangaraja (utara - selatan), waktu tempuhnya menurun sampai 26 persen. Terutama di sore hari.
Begitu juga apabila dilihat dari kecepatan. Rata-rata di setiap koridor menunjukkan bahwa mobil mengalami peningkatan kecepatan.
Paling signifikan terlihat di ruas Simpang Kuningan-Simpang Slipi pada pagi hari. Peningkatan kecepatan mencapai 26 persen. Meningkat dari rata-rata 29,3 kilometer per jam menjadi 33,9 kilometer per jam.
Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko, mengatakan, angka ini sudah sesuai dengan harapan. Akan tetapi, menurutnya teguran lisan dan tanpa aksi cenderung membuat pengemudi cuek dan terus coba-coba.
"Makanya apabila tegurannya diperkeras, pasti akan tambah baik angkanya," kata Sigit.
Untuk diketahui, Uji coba ganjil genap diberlakukan sejak tanggal 27 Juli sampai 26 Agustus. Uji coba diterapkan mulai pukul 07.00-10.00 dan 16.00-20.00 di jalanan bekas kawasan 3 in 1 yaitu Jalan Sisingamangaraja, Jalan Sudirman, Jalan MH Thamrin, Jalan Medan Medan Merdeka Barat dan sebagian Jalan Gatot Subroto.
Dalam uji coba selama sepekan ini, polisi tidak memberikan sanksi tilang melainkan hanya teguran. Pengendara diharapkan memahami aturan ganjil-genap. Pelaksaan uji coba nantinya mulai efektif dikenakan denda mulai 30 Agustus.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko, mengatakan, angka ini sudah sesuai dengan harapan. Akan tetapi, menurutnya teguran lisan dan tanpa aksi cenderung membuat pengemudi cuek dan terus coba-coba.