Ridwan: Sudah Saatnya Risma Naik Level Jadi Gubernur DKI
- VIVA.co.id/Mohammad Zumrotul Abidin
VIVA.co.id - Ketua Senat Ikatan Alumni Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS), Ridwan Hisjam, mendukung wacana pencalonan Tri Rismaharini atau Risma pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Menurut Ridwan, sudah saatnya Wali Kota Surabaya itu naik level secara politik.
Sebelumnya Ridwan Hisjam ditulis sebagai Ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS).
"Saya selaku Ketua Senat Ikatan Alumni ITS sangat mendukung Bu Risma maju di Pilkada DKI. Bu Risma itu kan juga pengurus di Ikatan Alumni ITS," kata Ridwan ditemui di acara Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (Kahmi) Jawa Timur di gedung Islamic Centre Surabaya, Selasa malam, 2 Agustus 2016.
Di mata pria yang akrab disapa Tatok itu, Risma berhasil membangun Kota Surabaya selama menjadi Wali Kota, karena itupula dia terpilih sampai dua periode.
Ridwan yakin Risma juga akan mampu memimpin Jakarta. "Kalau Risma didorong maju di Pilkada DKI, itu sudah benar, karena seseorang itu kan memang harus ada jenjangnya," kata Ketua Fraksi Golkar DPR RI itu.
Ridwan menegaskan, pendapatnya soal Risma itu dalam kapasitasnya sebagai Ketua Senat Alumni ITS, bukan atas nama Partai Golkar. "Karena Golkar sendiri kan sudah menyatakan mendukung Ahok. Secara pribadi, Risma punya peluang besar untuk menang," ucapnya.
Terkait dukungan Golkar ke calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Tatok mengatakan itu adalah hasil dari suara konstituen yang diperoleh dari survei yang dilakukan oleh Golkar.
Menurutnya, keputusan itu sesuai dengan tagline Golkar, 'Suara Rakyat Suara Golkar'.
"Hasil survei memang mencatat, tertinggi Ahok," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu Golkar di Jatim itu.
Seperti diketahui, dinamika politik di DKI Jakarta kian memanas seiring makin dekatnya pelaksanaan Pilkada setempat. Sementara ini, nama Ahok masih disebut-sebut kandidat terkuat.
Belakangan, nama Risma kian santer akan maju dan, kalau betul-betul maju, disebut-sebut akan jadi lawan terberat Ahok.
Namun Risma sendiri sudah berkali-kali menegaskan tidak punya keinginan maju di Pilkada DKI. Ia memilih bertahan di Surabaya dan semua pihak dia minta menghargai keputusannya.