PPP: Risma Lawan Sebanding Ahok di Pilkada Jakarta
Senin, 1 Agustus 2016 - 14:57 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Nur Faishal
VIVA.co.id - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berkukuh tidak mendukung calon petahana (incumbent), Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
Baca Juga :
Djarot Harap Pendemo Tak Rusak Taman Kota
Partai berlambang kakbah itu, kini mencari sosok yang pantas untuk melawan Ahok. Nama Tri Rismaharini, alias Risma jadi opsi utama.
Baca Juga :
Blusukan di Mampang, Sandi Dicegat Kiai Berjubah
Ketua Umum PPP, Romahurmuzy mengatakan bahwa ada beberapa kriteria calon gubernur Jakarta yang diinginkan partainya.
"Jakarta butuh pemimpin yang bersih, merakyat, santun, dan tidak arogan, sehingga melukai rakyatnya sendiri," katanya di kantor NU Jawa Timur di Surabaya pada Senin 1 Agustus 2016.
Dia menuturkan, kriteria-kriteria calon itu hasil dari masukan konstituen PPP di Jakarta. Kriteria yang dipatok itu tidak ada pada diri Ahok dan karena itu, PPP menegaskan tidak akan mendukung calon petahana. "Karena kalau arogan, yang akan terjadi selanjutnya adalah disharmoni," ujarnya.
Lantas, siapa yang akan diusung PPP untuk dilawankan dengan Ahok? "Bu Risma salah satu calon kuat yang bisa melawan Ahok," kata Romi, panggilan akrabnya.
"Tapi yang pasti, PPP terbuka untuk menerima masukan terkait siapa saja yang akan didukung."
PPP, kata Romi, sudah berkomunikasi dengan tim pendukung Risma untuk menimang dukungan terhadap Wali Kota Surabaya itu.
"Bu Risma itu, saya rasa sosok yang tepat, ketika dia dimunculkan di Pilgub DKI, banyak warganya yang menolak. Itu artinya, dia berhasil jadi Wali Kota Surabaya, sesuai harapan masyarakat. Jakarta butuh sosok seperti itu," ujarnya.
PPP juga sudah melakukan komunikasi intensif dengan partai-partai yang belum menyatakan diri mendukung Ahok. Ia meyakini, partainya punya daya tawar di Pilgub DKI, mengingat perolehan kursi PPP di DPRD DKI ketiga terbanyak.
"Kalau Partai Nasdem dan Golkar sudah menyatakan mendukung incumbent,” katanya. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dia menuturkan, kriteria-kriteria calon itu hasil dari masukan konstituen PPP di Jakarta. Kriteria yang dipatok itu tidak ada pada diri Ahok dan karena itu, PPP menegaskan tidak akan mendukung calon petahana. "Karena kalau arogan, yang akan terjadi selanjutnya adalah disharmoni," ujarnya.