Dituduh Dukung Teroris oleh Turki, Sekolah di RI Tak Terima

Personel Militer Turki kala kudeta berlangsung di Istanbul 15 Juli 2016.
Sumber :
  • REUTERS
<
div>
VIVA.co.id
- Sejumlah
di bawah naungan Yayasan Yenbu
membantah keras tudingan pemerintah
yang menyebut sekolah itu pendukung Organisasi Teroris Fethullah (Feto).
 
FETO adalah sebutan dari pemerintah Turki untuk para pengikut ulama Fethullah Gulen, yang gagal melakukan kudeta beberapa waktu lalu.
 
“Ini tidak mendasar. Kami tidak pernah mengajarkan anak didik kami cara merakit bom atau aksi teroris lainnya,” kata perwakilan Yayasan Yenbu Indonesia, Ari Rosandi, saat ditemui di SMA Pribadi, Jalan Margonda, Depok, Jawa Barat, pada Jumat, 29 Juli 2016.
 
Menyikapi rilis yang dikeluarkan Kedutaan Besar Republik Turki (KBRT) untuk Indonesia di Jakarta pada 28 Juli 2016, Ari menegaskan pihaknya tidak dalam kapasitas mengomentari atau memberikan pernyataan terkait kondisi yang sedang terjadi di dalam negeri Turki. Soalnya Yenbu adalah lembaga pendidikan yang bergerak di bidang pendidikan dan bukan lembaga yang bergerak di bidang politik.
 
“Kami tegaskan bahwa sekolah-sekolah kami tidak pernah mengajarkan kekerasan apalagi kegiatan yang mengarah kepada tindakan terorisme. Sekolah-sekolah ini kami bangun untuk anak-anak bangsa Indonesia (tidak membedakan suku, agama, ras dan antargolongan) dan sekolah-sekolah ini juga telah dikenal baik rekam jejaknya di Indonesia,” ujarnya.
 
Ari pun menilai rilis yang dikeluarkan KBRT berisi tudingan tidak berdasar dan sangat tidak beretika dengan menyebut langsung nama-nama sekolah di naungan Yayasan Yenbu Indonesia.
 
“Dengan menyebut nama-nama sekolah kami, mengaitkannya kepada jaringan terorisme seperti yang disebutkan dalam rilis KBRT, merupakan fitnah keji yang jauh dari norma hukum serta etika dan dapat merusak citra sekolah-sekolah kami,” katanya.
 
Yayasan Yenbu Indonesi dan para orang tua siswa akan mengambil langkah hukum seperlunya untuk menjaga citra baik sekolah. Langkah itu diambil karena Indonesia adalah negara yang sangat demokratis dan memiliki kedaulatan sendiri serta selalu menjadikan hukum sebagai landasan utamanya.
Jelang Musim Libur Sekolah, Penumpang Whoosh Tembus 23 Ribu Orang per Hari
 
“Tidak sepantasnya negara Turki melalui perwakilannya di Indonesia mencampuri urusan yang bukan kewenangannya dengan menuding tanpa dasar kepada sekolah-sekolah kami seperti yang ditulis dalam rilis tersebut,” bebernya.
Menteri Kebudayaan Isyaratkan Pelajaran Sejarah Kembali Diwajibkan di Sekolah
 
“Selanjutnya yayasan-yayasan/sekolah-sekolah kami akan menyampaikan tanggapan secara resmi menyikapi hal ini secepatnya” kata Ari.
Dianiaya Kakak Kelas, Siswa SMA di Jaksel Ulu Hatinya sampai Lebam
ntan narapidana terorisme (napiter) Iskandar alias Abu Qutaibah alias Guru Kendo alias Alex saat menjadi pembicara di Bima, Nusa Tenggara Barat, Kamis, 19 Desember 2024.

Kemenangan Kelompok HTS di Suriah berkat Persatuan Warga, Menurut Eks Napi Terorisme

Mantan narapidana terorisme mengungkapkan kemenangan Hayat Tahrir Al-sham (HTS) di Suriah bukan berkat kerja keras mujahidin khilafah melainkan karena bersatunya warga.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024