PDIP Masih Khawatir Sikap Mencla-mencle Ahok
- VIVAnews/Ahmad Rizaluddin
VIVA.co.id - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah memutuskan akan maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta melalui jalur partai politik pada Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.
Sejauh ini, sudah tiga partai politik yang akan mendukung Ahok, yakni Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Nasdem. Komposisi kursi di parlemen tiga partai itu cukup mengantarkan Ahok sebagai calon incumbent di Pilkada DKI.
Namun, setelah mengumumkan keputusannya maju dari jalur partai politik, Ahok di berbagai media massa, mengaku akan sowan ke Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Ahok akan mengutarakan langsung keputusannya maju melalui jalur partai politik kepada Megawati.
Politikus PDIP, Masinton Pasaribu, menegaskan rencana pertemuan itu tidak serta merta membuat PDIP akan langsung memberikan dukungannya kepada Ahok. Menurut dia, PDIP tetap mengkaji secara mendalam keputusan Ahok, termasuk komitmen politik dan konsistensi mantan Bupati Belitung Timur itu selama ini.
"Kami akan mengkaji dalam-dalam menyangkut perilaku masing-masing para bakal calon. Apalagi bakal calon yang dengan mudah meninggalkan basis pendukungnya, seperti meninggalkan dukungan dari partai maupun meninggalkan dukungan perorangan melalui pengumpulan KTP," kata Masinton saat dihubungi, Kamis, 28 Juli 2016.
Kata Masinton, bukan tanpa alasan PDIP perlu melihat komitmen dan konsistensi calon sebelum diusung. Sebab, kata Masinton, PDIP tidak mudah memberikan kepada seseorang.
"Karena konsistensi bagi kami adalah penting. Karena ini menyangkut dukungan dan kepercayaan yang dimandatkan kepada bakal calon yang akan kami menangkan nantinya," ujar politikus yang juga anggota Komisi III DPR RI.
Ahok sebelumnya percaya diri akan diusung juga oleh PDIP. Menurut Ahok, beberapa waktu lalu Megawati telah menawarinya untuk maju melalui PDI Perjuangan. Namun, karena menghargai Teman Ahok dan Ahok cenderung mau maju lewat jalur perorangan alias independen.
"Dari dulu Bu Mega pasti mau nyalonin saya sudah pasti oke dari dulu. Cuma waktu itu Teman Ahok kan anak muda yang pengen menunjukkan mereka bisa, menunjukkan pada partai. Kalau partai enggak mau dukung, warga tuh mampu. Nah itu dibuktikan," kata Ahok.
Ahok pun saat ini menunggu Megawati membuat keputusan. "Nanti kan kita mau tunggu putusan Bu Mega," ujar Ahok.
Tanpa dukungan PDIP pun, Ahok sebenarnya sudah bisa langsung mencalonkan diri karena sudah ada tiga parpol yang resmi mendukungnya, yaitu Golkar, Nasdem, dan Hanura. Tiga partai itu punya jumlah kursi yang signifikan di DPRD DKI Jakarta, sehingga sudah cukup untuk mengusung Ahok jadi kandidat petahana. (ase)