Ahok: Ganjil Genap Lebih Efektif Dibanding 3 In 1
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menilai sistem pembatasan kendaraan ganjil genap telah berjalan cukup baik. Ahok sapaan Basuki menilai kebijakan ini lebih baik dari 3 in 1.
"Ya pasti lebih efektif dengan ganjil genap," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis, 28 Juli 2016.
Namun, Ahok mengakui masih ada beberapa kendaraan yang mencoba melanggar. Akibatnya, kepadatan masih saja terjadi di jalan protokol ibu kota.
"Beberapa tempat walaupun padat tapi artinya lancar gitu lho. Walaupun masih ada beberapa orang yang coba-coba," katanya.
Sistem ganjil genap ini hanya solusi sementara, menjelang diberlakukannya Electronic Road Pricing (ERP). "Tapi jauh lebih efektif ya ERP. ERP yang paling efektif," ujar dia.
Sistem genap ganjil merupakan konsep pembatasan kendaraan yang mengacu pada nomor terakhir pelat nomor kendaraan. Ganjil genap diterapkan di Jalan Sisingamangaraja, Jalan Sudirman, Jalan Thamrin, Jalan Medan Merdeka Barat, dan sebagian Jalan Gatot Subroto.
Aturan ini diberlakukan pada Senin-Jumat, pukul 07.00-10.00 WIB dan 16.00-20.00 WIB. Aturan itu diterapkan mengikuti penanggalan kalender. Pada tanggal ganjil, hanya kendaraan dengan pelat nomor terakhir ganjil yang dapat melintasi jalan-jalan tersebut.
Kemudian, pada tanggal genap hanya kendaraan dengan pelat nomor berakhiran genap yang bisa melintasi ruas jalan itu.