Ahok Ungkap Jasa Sunny Hingga Diangkat Jadi Staf
- Fajar GM - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan dirinya dan stafnya, Sunny Tanuwidjaja, telah saling mengenal sejak tahun 2010.
Sunny, yang tengah menyelesaikan program doktoral di University of Northern Illinois pada waktu itu, mengundang Ahok, sapaan akrab Basuki, untuk menjadi pembicara di Amerika Serikat.
Sunny juga bekerja di Center for Strategic and International Studies (CSIS). Sunny mendekati Ahok karena tertarik dengan gaya Ahok berpolitik.
Berbeda dengan politikus lainnya, Ahok yang pada tahun 2010 masih menjadi anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Fraksi Partai Golkar, adalah politikus yang tidak pernah membagikan uang atau melakukan bakti sosial kepada masyarakat untuk meraih simpati dari mereka.
"Saya dianggap anomali (oleh Sunny)," ujar Ahok saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Kemayoran, Jakarta, Senin, 25 Juli 2016.
Ahok menjawab pertanyaan Hakim Ketua Sumpeno yang mencari tahu asal usul kedekatan Ahok dan Sunny.
Sunny merupakan salah satu orang yang dicekal Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM terkait penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus suap penyusunan dua Perda terkait proyek reklamasi.
Kedatangan Sunny berlanjut menjelang Ahok dan Joko Widodo berpartisipasi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2012. Sunny saat itu membantu Ahok membuat strategi untuk menghadapi penolakan masyarakat yang tinggi terhadapnya.
"Dia membuat analisa dan turun ke masyarakat karena penolakan masyarakat terhadap saya tinggi," ujar Ahok.
Ahok kemudian menjadikan Sunny sebagai staf saat ia dilantik menjadi Wakil Gubernur DKI pada bulan Oktober 2012. Menurutnya, sebagai kepala daerah, ia memiliki hak untuk mempekerjakan siapapun. Namun, ia tidak bisa serta merta melantik mereka menjadi memiliki jabatan resmi.
"Kami berhak mempekerjakan siapa saja, tapi tidak bisa dilantik. Staf saya sendiri ada yang menangani media, politik, sosial macam-macam," ujar Ahok.
Ahok juga mengatakan, Sunny tak pantas disebut sebagai stafnya. Ia tidak memberi gaji kepada Sunny. "Lebih cocok kita katakan (Sunny) teman ngomong," ujar Ahok. (ase)