Modus Oknum Penjual Makam Fiktif di TPU DKI
- VIVA.co.id / Foe Peace
VIVA.co.id – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat memastikan Pemerintah DKI Jakarta akan terus mengusut tuntas siapa dalang di balik kasus makam fiktif di Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Tanah Abang.
Saat ini, Djarot mengaku DKI tengah meneliti dugaan permainan oknum yang memesan lahan makam di awal untuk kemudian dijual kepada warga demi keuntungan pribadi.
"Kita akan mengikuti siapa yang bermain. Kalau ketahuan yang memesan baik dari oknum kita, ya kita sanksi. Kalau perlu, kita proses hukum," ujar Djari di sela acara lomba lari MILO Jakarta International 10K, Jakarta, Minggu 24 Juli 2016.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku masih ada makam fiktif, alias bohong di Taman Pemakaman Umum (TPU) Jakarta. Ahok, sapaan Basuki mengungkapkan, makam fiktif itu diperjualbelikan oleh oknum petugas Dinas Pertamanan dan Pemakaman.
"Jadi, ada oknum nakal. Makam-makam itu dikasih nisan, kalau ada yang mau bayar Rp10 juta digali," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Sabtu 23 Juli 2016.
Menurut Ahok, makam fiktif itu biasanya terletak paling depan di area pemakaman. Untuk mengatasi itu, Ahok mengaku terus membenahi internal Dinas Pertamanan dan Pemakaman.
"Tiap orang datang, kalau enggak bayar ditaruh di ujung. Kalau yang mau bayar, di depan. Nah, sekarang kan kami sudah ganti nih orang-orang dipecatin, diganti," ujarnya.
Kasus makam fiktif ini terkuak, setelah beberapa waktu lalu Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat membongkar sebuah makam di Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Tanah Abang. Setelah dibongkar, ternyata di dalam liang makam sama sekali tidak didapati jasad.
Pada makam tersebut tertulis dengan nama Sumarti, lahir di Kutoarjo dan wafat Yogyakarta. Namun, tidak tertera tanggal lahir dan wafat.
Ketika dikonfirmasi kepada ahli waris, mereka mengaku bahwa makam tersebut fiktif. Kemudian, penyelidikan pun dilanjutkan untuk mencari siapa 'pemain' di balik kasus makam fiktif tersebut . Baca: Makam Fiktif Dijual Rp10 Juta
(asp)