Sehari, Ahok Terima 80 Laporan Makam Fiktif di TPU Jakarta
- VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kesal karena banyaknya temuan makam fiktif atau bohongan di Taman Pemakaman Umum (TPU) di Jakarta. Bahkan menurut laporan yang diterimanya, satu hari bisa ditemukan 80 makam fiktif di satu TPU.
"Langsung 80 lubang bohong. TPU mana ya, aku lupa. Karet atau apa gitu. Gendeng saja. Pasti ada banyak (di TPU lain)," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Sabtu, 23 Juli 2016.
Menurut Ahok, banyaknya makam fiktif itu karena dahulu banyak oknum dari Dinas Pertamanan dan Pemakaman yang memperjualbelikan makam. Atas dasar itu juga, dia telah mencopot kepala dinas yang lama.
Sementara, penggalian makam fiktif terus dilakukan dibawa pengawasan penjabat baru. "Memang ini kalau semua maling susah ngawasin. Makanya saya cari orang enggak usah terlalu pintar deh, yang penting rajin berani dan punya hati saja, makanya bawahnya enggak berani main," kata dia.
Sebelumnya, Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat, menemukan satu makam fiktif di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Makam fiktif itu tertulis atas nama Sumarti. Setelah terbukti fiktif, makam tersebut akan dibongkar.
Jika dilihat, pada batu nisan makam fiktif itu tidak terdapat tanggal kapan orang tersebut lahir, dan kapan orang tersebut dinyatakan meninggal. Pada batu nisan hanya ada nama. Sedangkan, biasanya di batu nisan sebuah makam terdapat nama, tempat dan tanggal lahir orang yang telah dinyatakan meninggal, serta tempat dan tanggal wafat orang itu.
"Makam fiktif hanya satu kita temukan. Makam ini pesanan, tidak ada jasadnya, makanya disebut fiktif," ujar Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat, Munjirin, saat dihubungi VIVA.co.id.