Ambil Alih Bantar Gebang, Ahok: Swakelola Sampah Lebih Hemat
- VIVA.co.id/Hari Fauzan
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama optimistis, pengelolaan sampah di tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantar Gebang, Kota Bekasi, akan lebih baik setelah pemutusan kontrak dari PT Godang Tua Jaya (GTJ) joint operation (J.O) PT Navigat Organic Energy Indonesia (NOEI).
Meskipun ada penambahan anggaran untuk pengelolaan sampah, Ahok, sapaan Basuki mengklaim, swakelola jauh lebih hemat. Penambahan anggaran itu diberikan sebagai kompensasi bagi masyarakat sekitar Bantar Gebang yang terdampak akibat pemutusan kontrak. "Lebih murah saja (swakelola), bisa lebih dari 60-70 persen saya kira," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis, 21 Juli 2016.
Setelah pemutusan kontrak itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan mengelola sendiri TPST tersebut. Kemarin, menurut Ahok, semua alat berat baru telah dikirim ke lokasi. "Sudah ketemu operator di sana dan semuanya sudah mulai kerja sama kami," ujarnya. Â
Menurut Ahok, pihaknya tidak akan kewalahan meskipun mengelola sampah sendiri. Sebab, DKI telah berpengalaman mengurusi persoalan sampah, seperti ketika mengambil alih pengangkutan sampah dari sungai, yang dulu dikelola swasta.
Sebelumnya, Pemprov DKI resmi memutus kontrak dengan GTJ J.O. NOEI, Selasa, 19 Juli 2016. Pengakhiran perjanjian tersebut dilakukan karena GTJ J.O NOEI telah gagal memenuhi kewajiban-kewajibannya dalam perjanjian sebagaimana telah diperingatkan dalam Surat Peringatan (SP) kesatu, kedua dan ketiga.
(mus)