BPS Sebut Kemiskinan Naik di DKI, Djarot Pertanyakan
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Badan Pusat Provinsi (BPS) DKI Jakarta merilis peningkatan jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta sebesar 0,14 poin, atau sebanyak 15.630 orang, Senin, 18 Juli 2016, kemarin.
Bila jumlah penduduk miskin pada bulan September 2015 mencapai 368.670 orang atau 3,61 persen dari total jumlah penduduk di DKI Jakarta, maka pada bulan Maret 2016, jumlah penduduk miskin meningkat menjadi 384.300 orang atau 3,75 persen.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat meminta agar BPS memaknai kemiskinan di Ibu Kota secara spesifik. Pasalnya, Jakarta dihuni berbagai macam penduduk dari berbagai macam daerah.
"Yang saya khawatirkan, data BPS itu bukan KTP Jakarta," ujarnya di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 19 Juli 2016.
Djarot mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mempertanyakan dan memastikan kembali data yang telah dirilis BPS.
Menurut data yang pernah ia terima, tingkat kemiskinan di Jakarta merupakan yang terendah se-Indonesia.
"Justru kalau ada data yang konkret dari BPS, kita bisa bandingin (dengan data yang saya terima). Nanti kita bisa kasih kebijakan khusus untuk mengangkat mereka (orang miskin). Khusus untuk orang miskin warga Jakarta, sudah kita bebaskan untuk biaya kesehatan, pendidikan, transportasi, rusunawa, macam-macamlah itu ya," katanya.