Orangtua Korban Vaksin Palsu Minta Ganti Uang
- Hary Fauzan
VIVA.co.id – Ratusan orangtua pasien diduga korban vaksin palsu RSIA Sayang Bunda, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, tak ingin lagi anaknya melakukan vaksin ulang di rumah sakit tersebut.
Para orangtua itu, sudah tak percaya lagi dengan RSIA Sayang Bunda, setelah adanya kabar bahwa rumah sakit itu telah menggunakan vaksin palsu sejak Desember 2014 lalu. Kini mereka memilih meminta ganti rugi dalam bentuk uang kepada rumah sakit.
Orangtua pasien, Naenah (25) mengatakan, pihaknya sudah tak percaya untuk melakukan vaksin ulang di rumah sakit ini, karena telah ketahuan menggunakan vaksin palsu, ia takut terjadi sesuatu kepada anaknya.
"Kapok mas, anak saya sudah tiga kali vaksin di RSIA Sayang Bunda. Biayanya gak murah, sekali vaksin mencapai Rp 750.000. Lebih baik minta ganti uang daripada divaksinasi ulang," kata Naenah, Senin 18 Juli 2016.
Ia mengaku tak akan mau lagi membawa anaknya Adnan (6 bulan), ke rumah sakit ini untuk vaksinasi setelah terungkapnya kasus penggunaan vaksin palsu sejak Mei 2014 lalu. "Kami sudah tak percaya vaksin di tempat ini. Lebih baik saya vaksin di Puskesmas atau Posyandu," ujarnya.
Sementara saat ditanyakan mengenai berapa besar jumlah ganti rugi material, Naenah enggan menjelaskan dan menyebutkan angka ganti rugi oleh rumah sakit kepada para pasien seperti dirinya.
"Kuasa hukum para orangtua korban, Teja Yulianto, sedang menyusun butir kesepakatan yang diminta warga. Tanya saja dengan Pak Teja," ujarnya menjelaskan.
Adapun beberapa warga lainnya, dari informasi di lokasi memang lebih banyak memilih untuk meminta uang ganti rugi kepada rumah sakit, ketimbang harus melakukan vaksin ulang.
"Iya mas, saya lebih baik ganti rugi uang saja. Daripada setelah divaksin anak saya malah jadi sakit panas," kata Ijah, orangtua lain.
Adapun sampai berita ini dibuat, belum ada keterangan resmi terkait keinginan orangtua tersebut dari RSIA Sayang Bunda.
(mus)