Pokemon Akan Dipakai untuk Promosi Pariwisata Jakarta

Demam Pokemon Go di Amerika Serikat
Sumber :
  • REUTERS/Mark Kauzlarich

VIVA.co.id – Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Jakarta Smart City Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehumasan DKI, Setiaji mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI tengah menyusun rencana kerja sama dengan Google terkait permainan Pokémon Go.

Diet Murah tapi Efektif? Ini Dia Makanan Penurun Berat Badan yang Bisa Anda Coba!

Kerja sama, dilakukan untuk menambah jumlah monster-monster virtual Pokémon yang bisa ditangkap para pemain di fasilitas-fasilitas umum yang dimiliki pemerintah.

"Secara informal sih sudah (berbicara dengan Google), minta dibuat titik-titik khusus (penyebaran monster Pokémon). Minggu depan kita minta waktu dengan Google untuk bicarakan lagi," ujar Setiaji saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat 15 Juli 2016.

Mengupas Dominasi Teknologi Google dan Pengaruhnya terhadap Konsumen

Sebagai informasi, Google merupakan pemodal awal dari Niantic, pengembang yang bekerja sama dengan Nintendo dan The Pokémon Company untuk membuat Pokémon Go.

Setiaji menyatakan optimismenya Pemprov akan berhasil bekerja sama dengan Google. Sebab, Pemprov DKI juga menggunakan produk Google, Google Maps, sebagai dasar untuk membuat aplikasi Jakarta Smart City.

Pengamat Ingatkan Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Paham Khilafah saat Pilkada

"Kami punya kedekatan dengan Google," ujar Setiaji.

Setiaji mengatakan, kerja sama nantinya tak tertutup kemungkinan dijalin juga dengan Niantics dan Nintendo. Selain memperbanyak monster, pemerintah ingin agar fasilitas-fasilitas umum pemerintah dijadikan 'PokéStop' dan 'PokéGym' untuk menarik semakin banyak warga mengunjunginya.

"Konsep dasarnya (kerja sama), kita ingin memaksimalkan objek wisata kita dengan menggunakan Pokémon Go. Seiring tempat lain banyak yang promosi lewat Pokémon Go, kita juga tidak ingin ketinggalan," ujar Setiaji.

Sampah plastik di laut.

Dari Sungai hingga Laut, Dampak Polusi Plastik pada Ekosistem Perairan

Polusi plastik adalah masalah kompleks yang membutuhkan solusi lintas sektor. Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat, dan sektor informal.

img_title
VIVA.co.id
23 November 2024