Puluhan Orang Tua Balita Sambangi RS Karya Medika II Bekasi
- Muhammad Hari Fauzan (Bekasi)
VIVA.co.id – Puluhan warga, sembari membawa bayi dan balita mereka, terlihat mendatangi Rumah Sakit (RS) Karya Medika II hari ini. Rumah sakit itu berlokasi di Jalan Raya Hasanuddin, Tambun, Kabupaten Bekasi.
Para warga ingin meminta klarifikasi terkait pemberian vaksin terhadap anak-anak mereka, apakah itu asli atau palsu. RS Medika Karya memang terdaftar sebagai salah satu rumah sakit yang disebutkan menggunakan vaksin palsu dari CV Azka Medical.
"Takut anak saya kenapa-kenapa, karena sejak lahir sudah diberi vaksin di sini. Kami datang untuk meminta penjelasan rumah sakit, apakah disuntik vaksin palsu atau enggak," kata salah satu orang tua, Assifa, Jumat 15 Juli 2016.
Assifa mengaku, beredarnya kabar vaksin palsu yang melibatkan RS Karya Medika II membuat dia kecewa.
"Ini melibatkan anak yang tak berdosa, calon generasi bangsa. Bagaimana dengan nasibnya, ketika efek yang ditimbulkan dengan vaksin palsu itu dialami mereka dan mengancam nyawa mereka," katanya.
Namun sampai saat ini, ibu dua anak itu mengaku belum mengetahui pasti, apakah anaknya sempat mendapat suntik vaksin palsu. Dirinya masih menunggu penjelasan dokter dan kelanjutan dari penanganan anaknya.
"Sampai sekarang belum ngerti, apa anak saya disuntik vaksin palsu atau tidak. Tapi tadi, kami disuruh ke posko di lantai bawah untuk menunggu penanganan dan tindakan dari RS," ujar Assifa.
Sementara itu, orang tua lainnya, Nais, mengaku bahwa anaknya yang diberi vaksin oleh RS Karya Medika II sering sakit-sakitan.
"Saya takut mas, anak saya benar-benar kena vaksin palsu. Karena selama ini, sejak kecil dia sering sakit-sakitan. Dan belum lama ini harus melakukan transfusi darah yang jarang sekali dialami anak seusianya," ujar Nais.
Hal yang sama menimpa Agus, orang tua dari Arjuna. Ia mengaku, sejak anaknya lahir pada Juli 2014, sudah 12 vaksin disuntikkan ke Arjuna.
Menurut Agus, biaya vaksin yang ditagih RS Medika Karya II tidak murah. Kisarannya Rp300-500 ribu untuk satu vaksin.
"Saya ke sini untuk memastikan, apa anak saya kena vaksin palsu apa tidak. Takut juga ke depan anaknya kenapa-kenapa. Padahal kami sudah vaksin semua jenis sesuai anjuran pemerintah, dan biaya pun tidak murah," ungkap Agus.
(ren)