Suntik Vaksin di RS Harapan Bunda, Balita Ini Gampang Lemas
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Salah satu orangtua korban pengguna vaksin palsu, Arthur (29), menyayangkan biaya mahal yang dipatok di Rumah Sakit Harapan Bunda, Kramat Jati, Jakarta Timur, ternyata untuk vaksin palsu.
"Kecewa, kaget, ini rumah sakit mahal, vaksin di sini termasuk di atas Rp500 ribu dan enggak pernah di bawah harga itu. Kurang lebih diangka Rp800 ribu – 1 jutaan," ujar Arthur di lokasi, Jumat, 15 Juli 2016.
Dia mengaku kecewa dengan nama besar RS Harapan Bunda. Anak pertamanya yang kini sudah 2 tahun itu dari persalinan hingga sekarang selalu rutin berobat di sana, dan tentunya termasuk vaksin.
Namun demikian, dia mengaku tidak tahu apa efek dari vaksin palsu yang diduga telah dipakai anaknya itu. Arthur menjelaskan, selama ini, bila mengajak sang anak bermain ke tempat mandi bola yang ada di mal, sang anak terlihat lemas.
Hal serupa pun dituturkan kakek dari anak Arthur yang mengaku merawat cucunya sejak kecil. Dikatakan dia, cucunya itu seperti kurang daya tahan tubuh.
"Seperti tidak kuat daya tahan tubuhnya. Fisiknya seperti tidak kuat," kata pria yang tinggal di kawasan Kramat Jati itu.
Bahkan, demi mencari keadilan, dia pada pagi ini rela izin telat masuk kerja lantaran ingin mendapatkan kejelasan tentang vaksin palsu itu dari pihak RS Harapan Bunda.
"Masuk agak siangan nih, lagi laporan di sini. Mau cari kejelasan," ucap pria itu.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Kesehatan dalam rapat dengan Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis 14 Juli lalu membeberkan nama 14 RS yang menggunakan vaksin palsu. RS Harapan Bunda, Kramat Jati, Jakarta Timur, merupakan satu dari 14 RS yang dikatakan menggunaakan vaksin palsu itu.